Cara Jitu Menghadapi Peer Pressure

By Marti, Kamis, 2 Januari 2014 | 16:00 WIB
Cara Jitu Menghadapi Peer Pressure (Marti)

Di usia remaja, seringkali kita beranggapan bahwa teman adalah segalanya. Enggak jarang kita berpikir pendapat teman adalah yang terbaik bagi kita. Di lain waktu, kita rela melakukan apa saja agar bisa diterima oleh teman-teman. Termasuk mengikuti kebiasaan teman-teman.

Peer pressure ini enggak selamanya positif. Seringkali kita malah menghadapi tekanan negatif dari teman yang memaksa kita untuk melakukan hal yang enggak benar. Seperti membolos, mencoba rokok, mem-bully, dan lain-lain. Duh, jangan sampai deh kita mendapat masalah karena mengikuti pengaruh teman ini. Yuk lakukan cara berikut agar kita terhindar dari pengaruh negatif yang diberikan oleh teman.

Self esteem merupakan hal paling penting agar kita bisa mencegah diri untuk enggak terpengaruh oleh tekanan negatif yang diberikan teman. Jika kita punya imej bagus, orang-orang juga akan berpikir seribu kali untuk mengajak kita melakukan hal yang enggak benar, girls. Kita bisa membangun self esteem ini dengan menjaga sikap selalu sopan di depan orang lain, teguh pendirian, enggak mudah terpancing emosi, bersikap baik terhadap siapa saja, dan percaya diri dengan apa yang kita lakukan. Kita juga bisa mencari beberapa orang role model yang punya sikap dan tips positif sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan kita.

Hal yang lumrah jika kita hangout dengan teman yang sejenis dengan kita. Bisa berupa punya hobi yang sama, sifat yang sama, tinggal di area yang sama, atau mungkin mengidolakan seleb yang sama. Karena itu, sejak awal kita sudah harus hati-hati dalam memilih teman. Punya teman yang nyaman dengan dirinya sendiri dan menerima kita apa adanya akan meminimalisir peer pressure yang kita terima, girls. Soalnya, mereka sudah tahu apa yang kita suka dan enggak suka sehingga enggak akan memaksa kita melakukan apa yang enggak kita sukai.

Setiap perbuatan pasti ada risikonya. Karena itu, sebelum memutuskan melakukan sesuatu, sebaiknya kita sudah menyusun daftar kemungkinan risiko yang bisa kita terima. Jika mendatangkan banyak risiko negatif, sebaiknya tinggalkan hal tersebut. Meski teman mendesak, kita bisa menjelaskan risiko yang bisa diterima kepada mereka. Jika terus dipaksa, mungkin sudah saatnya kita mencari teman baru, girls. Karena teman yang baik enggak akan memaksa kita melakukan hal jelek.

Akan sangat membantu jika kita punya sahabat baik yang bisa dipercaya dan akan selalu ada untuk kita. Tentunya, sahabat ini selalu memiliki pengaruh positif dan mempunyai banyak nasihat untuk kita. Dengan memiliki seseorang yang kita bisa percaya akan membantu jika kita menghadapi situasi yang enggak mengenakkan, seperti ketika dipaksa melakukan hal negative oleh teman yang lainnya.

Setiap orang selalu punya kata hati yang bisa membantu kita dalam memutuskan sesuatu. Karena itu, kita bisa mengasah insting yang kita miliki, girls. Enggak selamanya peer pressure ini negatif karena kadang bisa saja tekanan ini membuat kita jadi lebih baik, tapi seringnya adalah mendorong untuk melakukan hal negatif. Dengan insting yang kita miliki, kita bisa mengetahui mana peer pressure positif dan mana yang negatif.

Melakukan hal negatif, seperti merokok atau sering membolos enggak akan membuat kita terlihat keren, girls. Karena itu, jangan pernah membiarkan peer pressure ini membuat kita khawatir enggak bisa diterima di lingkungan pergaulan. Mungkin saat ini kita belum menemukan lingkungan yang tepat. Enggak ada salahnya untuk tetap jadi diri sendiri sampai menemukan teman yang pas. Jangan takut dicap looser oleh teman selama kita yakin apa yang kita lakukan ini benar.

Kadang, untuk bilang enggak itu susah banget. Apalagi jika kita sendirian dan banyak teman yang memaksa sehingga kesempatan untuk menolak jadi tipis banget. Meski kecil, tetap yakinkan diri bahwa bilang enggak adalah satu-satunya cara paling benar yang bisa kita lakukan. Kita bisa latihan untuk bilang enggak dari hal kecil seperti menolak ajakan bolos, menolak memberi contekan, menolak meminjamkan PR, dan berujung ke hal lain yang lebih besar. Jika sudah terbiasa, bilang enggak akan terasa mudah, girls.

(iif. foto: pardapash.com)