Terjebak Di Antara Teman Yang Berantem

By Marti, Kamis, 5 Desember 2013 | 16:00 WIB
Terjebak Di Antara Teman Yang Berantem (Marti)

Biasanya kita hangout bareng teman-teman. Namun tiba-tiba suasana berubah enggak enak ketika ada dua orang teman yang berantem karena salah paham. Rasanya enggak enak banget terjebak di antara pertengkaran ini. Seringnya, kita juga dituduh lebih membela salah satu teman, padahal kita enggak seperti itu. Duh, enggak enak banget, deh.

Apalagi kalau kita jadi teman curhat mereka. Rasanya jadi serba salah karena kita berada di tengah-tengah. Memang enggak menyenangkan banget meliat orang yang selama ini saling peduli malah menjelek-jelekkan. Duh, sebaiknya kita harus gimana, ya?

Usahakan untuk bersikap netral, girls. Memang, sih, rasanya pengiiiiin banget membuat mereka baikan biar kita bisa senang-senang seperti dulu lagi. Biasanya, seseorang yang terjebak di tengah-tengah pertengkaran ini merasa punya hak untuk membuat mereka baikan. Tapi, kita harus hati-hati melihat suasana, girls. Jangan sampai keikutsertaan kita malah membuat hubungan mereka semakin merenggang. Takutnya, kita bisa kehilangan dua teman baik. Jika keadaan terlihat enggak memungkinkan untuk ikut campur, sebaiknya kita cukup jadi pendengar aja, girls. Dan, tegaskan kepada teman bahwa posisi kita adalah netral.

Ketika satu teman mulai membicarakan teman lain, biasanya kita tergoda untuk mengomentari. Sebaiknya, tahan diri untuk berkomentar, girls. Karena takutnya, teman yang sedang curhat merasa mendapat dukungan dan berpikir kita membela mereka. Hal ini malah akan membuat situasi makin parah dan posisi kita semakin enggak mengenakkan.

Jika omongannya sudah mulai terdengar jahat dan mengada-ada, kita bisa mengingatkan mereka untuk berhenti. Biasanya, orang yang sedang emosi suka enggak mikir lagi ngomong apa, girls. Jadi, di sinilah fungsi kita sebagai penengah, yaitu memastikan mereka untuk enggak saling menyakiti. Dan, jangan menyebarkan omongan teman yang satu ke teman yang lain karena hanya akan membuat suasana makin panas.

Hal penting yang harus kita ingat adalah, enggak ada yang salah dan benar dalam kasus ini. Sebaiknya, lupakan niat untuk menjadi pahlawan dengan mencari siapa yang salah dan benar karena bisa saja teman menganggap kita sudah berpihak ke salah satu di antara mereka. Jika kita punya pendapat, sebaiknya tahan aja, girls. Karena, jika kita ikut berkomentar, suasana akan jadi makin membingungkan dan bisa saja malah memperparah pertengkaran itu. Sebaiknya, berikan waktu kepada mereka untuk menyelesaikan masalahnya ini.

Meski situasinya enggak seenak dulu, bukan berarti kita enggak bisa hangout bareng lagi. Mungkin kita enggak bisa barengan lagi, tapi kita bisa mengatur waktu yang pas untuk jalan bareng mereka di saat yang berbeda. Hal ini menunjukkan kalau kita tetap mau berteman dengan mereka meski mereka sedang berantem. Dan, kita enggak perlu takut kehilangan teman, deh. Selain itu, pastikan kalau kita membagi waktu secara adil, ya.

Terus-terusan mendengarkan seseorang menjelek-jelekkan orang lain pastinya membuat kita merasa enggak nyaman. Karena itu, sebaiknya jujur aja pada mereka berdua tentang apa yang kita rasakan. Misalnya, ketika salah satu teman mulai menjelek-jelekkan yang lain, bilang kalau kita enggak nyaman dan enggak mau mendengarkannya lagi. Mungkin awalnya mereka enggak bisa terima karena merasa kita sudah berpihak, tapi pastikan mereka tahu kalau kita jujur kepada kedua pihak. Tetapkan batas toleransi sejauh mana kita mau mendengarkan curhatan mereka sehingga enggak perlu lama-lama terjebak dalam perasaan enggak enak ini.

(iif. foto: girllife.com)