Berteman Dengan Frenemy

By Marti, Kamis, 21 November 2013 | 16:00 WIB
Berteman Dengan Frenemy (Marti)

Keberadaan frenemy kadang memang menyebalkan. Di depan kita, mereka biasa menunjukkan sikap yang sangat bersahabat dan kita terlihat sebagai teman yang akrab, tapi sebenarnya mereka juga bersikap sebagai musuh. Duh, enggak enak banget, deh.

Tapi, frenemy enggak bisa dihadapi dengan cara yang sama, girls. Sebaiknya, kita tetap berteman dengan mereka. Cari tahu, yuk, cara apa saja yang bisa kita lakukan untuk tetap ebrteman dengan frenemy ini.

Tetaplah bersikap ramah kepada dia, seperti sikap yang biasa kita tunjukkan pada teman. Enggak ada alasan untuk ikut-ikutan bersikap kejam karena itu hanya akan membuat tindakan frenemy semakin menjadi-jadi. Meski kesal, tampakkan kalau kita enggak bermasalah dengan tindakannya itu.

Hal penting dalam berteman dengan frenemy adalah jaga rahasia penting agar enggak diketahui olehnya. Frenemy akan menjadikan rahasia ini sebagai senjata untuk melawan kita. Semakin sedikit hal yang diketahuinya, semakin sulit baginya untuk menjatuhkan kita, girls. Soalnya, frenemy paling suka ngomongin kita di belakang. Jagalah percakapan dalam hal umum dan netral setiap kali berhadapan dengan frenemy.

Enggak hanya rahasia, sebaiknya kita juga enggak berbagi impian, target, atau hal yang sangat kita inginkan. Frenemy enggak akan tinggal diam. Bisa saja dia juga melakukan hal yang sama dan menghalangi kita untuk mencapainya. Duh, jangan sampai, deh.

Frenemy bisa bersikap seperti bunglon, alias berubah-ubah di setiap kesempatan. Karena itu, kita harus lebih memerhatikan lagi sikap-sikapnya ini. Di suatu kesempatan, dia akan bersikap seperti seorang sahabat, tapi di lain waktu dia berubah jadi orang yang paling membenci kita. jangan sampai terjatuh dalam jebakannya. Meski dia memperlakukan kita sebagai sahabat, cukup batasi hubungan itu sebatas teman saja, karena dia enggak tulus bersahabat dengan kita, girls.

Setiap tindakan atau uca[an frenemy ini enggak perlu diambil hati, girls. Frenemy selalu punya motif tersembunyi dibalik setiap tindakannya. Jangan sampai tindakannya itu malah membuat kita drop. Yang perlu kita ingat, setiap tindakannya itu merefleksikan dirinya sendiri. Jadi, ketika dia berkata hal jelek tentang kita, sebenarnya dia sedang menutup-nutupi perasaannya atau keadaanya.

Kita juga harus berhati-hati kalau pengin curhat sama orang lain tentang si frenemy ini. Soalnya, belum tentu dia jadi frenemy semua orang. Selama belum ada bukti nyata yang bisa kita tunjukkan ketika curhat, sebaiknya disimpan dulu, girls. Kalau kita curhat kepada orang yang salah dan sampai ke telinga frenemy, dia bisa semakin berbuat jahat. Atau kita bisa curhat kepada orang yang sangat dipercaya.

(iif. foto: elitedaily.com)