Biar Enggak Terjerumus Jadi Haters

By Marti, Kamis, 14 November 2013 | 16:00 WIB
Biar Enggak Terjerumus Jadi Haters (Marti)

Rasa iri wajar dialami setiap orang. Yang jadi masalah adalah jika kita sudah kelewatan membenci orang karena iri ini. Masalahnya, kita suka enggak sadar sudah jadi seorang hater.

 

Hater bukan hanya membenci orang lain yang kita kenal aja, girls. Seorang hater juga bisa membenci musik, film, serial televisi, bahkan artis yang hanya dikenal melalui media massa. Setelah melihat tanda-tanda seorang hater ini, kita bisa introspeksi diri. Dan, sebelum terjerumus jadi hater, kita bisa mengantisipasinya dengan cara ini, girls.

Pertama-tama kita bisa meluangkan waktu untuk berpikir, kenapa, sih, kita sampai membenci seseorang atau sesuatu? Kemungkinan semua perasaan itu berasal dari iri. Ketika membenci seseorang, bisa saja yang kita benci sebenarnya bukanlah orangnya, melainkan apa yang dimilikinya dan pencapaiannya.

Seperti ketika kita membenci seorang artis. Kita bisa menanyakan pada diri sendiri, apa yang membuat kita membencinya? Mungkin saja kita punya keinginan untuk bisa menjadi seperti dia sehingga ketika enggak berhasil, kita membencinya. Dengan mengetahui alasan ini, kita bisa mengambil tindakan untuk berhenti membenci. Dan tentunya mulai berusaha lebih keras lagi untuk merebut impian sehingga berhasil seperti orang yang kita benci.

Sebelum menjadi seorang hater, kita harus meyakini bahwa bentuk kesuksesan setiap orang itu berbeda. Sehingga, kita bisa berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kita harus yakin bahwa kita enggak butuh membenci orang lain untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Kita harus bisa mendefinisikan seperti apa, sih, sukses itu? Apakah jadi juara umum, populer di sekolah, memenangkan semua lomba, jadi terkenal, atau cukup merasa bahagia dengan yang sudah kita dapatkan? Karena dengan mendefinisikan kesuksesan ini, kita bisa fokus berusaha untuk mewujudkannya.