Sindrom baru selesai puasa tiga puluh hari di bulan Ramadhan, kita jadi kalap kepengin makan semuanya. Padahal sebenarnya kita enggak benar-benar kepengin alias cuma lapar mata. Sebelum kalap, lebih baik kita menyiapkan strategi makan pas lebaran. Jadi badan kita enggak mendadak melar. He-he-he.
Waktu lebaran biasanya keluarga-keluarga di Indonesia menyiapkan makanan berupa opor ayam dan ketupat. Nah, kita cukup sarapan dengan menu makanan ini, kok. Asal atur porsi dan keseimbangan gizinya. Jangan lupa seimbangkan sayuran, daging dan karbohidratnya, ya.
Makanan hari raya memang tinggi akan kalori dan lemak. Buat mengimbanginya, makan buah-buahan yang berserat tinggi. Kita juga perlu memenuhi kebutuhan gizi harian meskipun lagi lebaran, girls.
Biasanya di siang hari waktu silaturahmi perut kita sedikit terasa lapar. Coba bekal camilan yang enggak begitu tinggi kalori, girls. Kalaupun kita masih kepengin makan buah, kita bisa membawa buah potong buat dicemil sekali-kali.
Minum the hijau beberapa saat sebelum makan bakal membantu kita jadi lebih kenyang. Jadi, kita enggak makan berlebihan. Teh juga kaya akan antioksidan dan membantu mempercepat proses metabolisme tubuh.
Gara-gara semua keluarga besar ada di sana dan sering banget menawarkan kita makan ini dan makan itu, akhirnya kita nurut sama mereka. Padahal kita masih bisa memakai kekuatan kata 'tidak', lho. Kita enggak harus makan semua yang mereka tawarkan ke kita.
(lana, foto: renownscribbles.org)