Tradisi Ulang Tahun di Berbagai Negara (1)

By , Selasa, 14 Mei 2013 | 16:00 WIB
Tradisi Ulang Tahun di Berbagai Negara (1) (cewekbanget)

Hari ulang tahun, hari saat kita jadi orang paling spesial sepanjang hari. Biarpun spesialnya sama, tiap negara punya cara masing-masing buat bikin hari kelahiran mereka jadi lebih spesial.

Apa makanan yang harus ada di meja makan penduduk China saat mereka ulang tahun? Jawabannya bukan kue tart, tapi bakmi! Orang-orang di sana emang freak banget sama makanan satu ini. Bukan cuma karena enak, bakmi juga dianggap sebagai simbol yang melambangkan umur panjang. Jadi, dijamin bisa bawa keberuntungan kalau dimakan ramai-ramai pas lagi ulang tahun.

Umur 15 kemungkinan besar adalah umur yang paling dinanti-nanti oleh anak-anak Belanda. Soalnya, di ultah mereka yang ke-15, mereka bakal dapat kado yang ukurannya gedeee banget dari orangtuanya. Isinya bukan cuma satu, lho, tapi macam-macam. Bisa dibilang, semua barang favorit mereka, deh. Alasannya, di Belanda, umur 15 dianggap sebagai salah satu umur istimewa, yang sering disebut sebagai crown years. Makanya mesti dikasih kado yang dobel ukurannya. Untung enggak tiap tahun, bisa bangkrut orangtuanya nanti. Hi hi hi...

Di Australia, pesta barbeque pas hari ulang tahun wajib hukumnya. Enggak peduli cuaca gimana, hujan, panas terik, salju, pokoknya barbeque party mesti jalan terus. Biasanya, sih, warga Australia menjadikan kebun belakang rumah mereka sebagai lokasi andalan. Bagi mereka, pesta ulang tahun memang salah satu ajang untuk family and friends gathering. Seru juga, nih, buat ditiru.

Orang Korea pantang merayakan ultah diam-diam tanpa bagi-bagi makanan ke orang lain. Mereka justru rutin kasih rice cakes ke banyak orang. Tujuannya biar dapat doa dari orang-orang itu. Selain itu, bagi makanan juga dipercaya bisa mencegah kesialan dan memberikan kebahagiaan sepanjang hidup bagi si orang yang berulang tahun. Jadi ingat sama tradisi kita bagi-bagi makanan pas Lebaran ya...

Kalau di Indonesia kita bisa niup lilin ultah kapan aja sesuka kita, lain lagi di Jerman. Lilin baru bisa ditiup sesudah pesta makan malam selesai, dan dianggap sebagai penutup acara. Uniknya, lilin ulang tahun ini dinyalakan sejak pagi dan dibiarkan menyala sepanjang hari, sampai acara pesta selesai. Buset, kebayang enggak, sepanjang apa, ya, lilinnya sampai bisa nyala seharian? Hi hi hi...

Perayaan di Jepang lebih khusyuk dibanding negara lain. Semua anak yang berulang tahun ketiga, lima, dan tujuh tahun, harus ikutan festival Shichi-Go-San. Di sini, mereka berbondong-bondong pergi ke kuil dengan baju tradisional warna-warni ala Jepang. Imut banget, deh! Lalu mereka harus berdoa sama Tuhan dan bersyukur karena udah diberikan kehidupan yang sehat dan bahagia. Jadi ultah itu bukan berati mesti hura-hura melulu... Simple tapi bermakna ala anak-anak di Jepang, kayaknya oke juga, tuh.

(kiki, foto: dailytimes.com.pk)