Asyiknya punya twitter kita bisa sharing apa saja dengan teman-teman bahkan orang enggak kita kenal. Saking serunya kita jadi keseringan nge-twit sampai lupa ada beberapa hal yang enggak boleh kita bagi dengan orang lain. There's something better to keep it for yourselves, girls.
1.Informasi pribadi
Yang termasuk informasi pribadi adalah nomor telepon, pin BB, alamat email, alamat rumah lengkap dan nomor telepon. Informasi seperti ini bisa disalah gunakan oleh orang,lho. Kalau ada teman yang nanya lewat twitter soal data pribadi ini, kita bisa menjawabnya lewat DM. Jadi cuma kita dan teman yang tahu. Jangan lupa, sebelum kirim DM, cek baik-baik ya,apakah kita beneran mengirim lewat DM atau bukan. Kadang kita salah kirim malah jadi nge-twit-juga.
2. Surat dan data berharga
Mirip dengan point di atas. Kita baru aja dapat KTP, baru bikin pasport dan sekaligus dapat visa dari satu negara tertentu untuk liburan atau Kita dapat ijasah atau sertifikat. Duuuuh, bangganya enggak kepalang. Sebangga apa pun kita jangan pernah memotret semua data berharga itu dan posting di twitter. Apalagi kalau difoto dengan jelas hingga data hingga nomor-nomor yang ada disitu bisa terbaca jelas.Sekali lagi, ini bisa disalahgunakan atau dipalsukan orang. Serem kan? Ini berlaku juga buat nomor mobil dan motor kita ya. Memamerkan kendaraan dengan nomor polisi yang jelas sama seperti mengundang maling :-)
3. Kebiasaan sehari-hari
Hati-hati dalam menggunakan foursquare atau geotag yang memasukkan informasi lokasi kita pada twitter. Sekali-kali boleh sih, tapi jangan setiap saat kita check in. Misalnya tiap sampai di sekolah kita check in di foursquare, terus pas sampai tempat les, kita check in lagi dan setelah itu kita nongkrong di food court kita check in juga. Orang bisa membaca kebiasaan kita dan ini juga mengundang penguntit.
4.Count down berlibur
Menghitung waktu berlibur itu paling menyenang. Tapi hati-hati juga ya. Banyak pencurian terjadi ketika orang sedang berlibur. Kalau kita mau berlibur, sesekali aja nulis seperti ' enggak sabar menanti berangkat ke Bali' . Jangan juga nge-twit dengan jelas berapa lama kita akan liburan. Apalagi kalau itu liburan keluarga, dimana kemungkinan rumah yang enggak ada yang jaga atau yang jaga hanya pembantu.
5. Nge-RT bully orang lain
Kita memang enggak nge-bully orang, tapi begitu baca twit soal bullying, kita ketawa dan ikutan nge-RT. Lalu, ada kemungkinan follower kita ikutan me-RT apa yang sudah kita RT. Kebayang enggak sih perasaan orang yang diomongin ditwit itu? Pasti sedihnya berkali-kali lipat. Me-RT kalimat bullying sama sama dengan bullying itu sendiri.
6.Curhat lebih dari satu twit
Kita ini tipe orang yang doyan cerita. Bawaannya pingin berbagi melulu sama teman-teman. Kalimat 140 karakter rasanya enggak cukup mengungkapkan seluruh perasan kita. Akhirnya nge-twit kayak cerita bersambung, sampai tiga atau empat twit sekaligus. Hm... kalau udah gitu apa fungsinya 140 karakter itu? Mungkin ini sudah saatnya kita bikin blog buat curhat sebanyak mungkin. Boleh kok, kita kasih link blog di twitter . Jadi follower kita yang penasaran, bisa nge-klik dan baca. Sementara follower yang lain enggak merasa terganggu dengan curhat kita. Win-win solution,right?
(muti, foto: nomewiznation.file)