Dalam bergaul pasti ada aturannya. Ini beberapa kebiasaan yang harus kita hapuskan kalau mau jadi cewek yang gaul tapi tetap tahu aturan.
Body languange itu penting dalam bergaul. Tanpa ngomong kalau body language kita jelek, orang tanpa sadar akan menjauh. Melipat tangan di dada, ketika orang lain lagi ngomong sama kita membuat lawan bicara jadi enggak nyaman. Kesannya kita sudah membentengi diri dan enggak terbuka.
Kalau ngobrol seru sama teman kadang kita sudah enggak sadar ingin nimbrung dan karena buru-buru akhirnya kita jadi menyela pembicaraan. Tunggu sampai teman kita selesai ngomong baru kita cerita. Kalau udah enggak sabar, tunjukan rasa antusias dengan mengangguk, senyum atau menggunakan tangan kita. Lawan bicara pun sudah tahu kalau kita ingin ngomong juga.
Manusiawi kok kita kesal dan ngomel-ngomel. Tapi kalau keseringan juga enggak bagus. Apalagi kalau setiap kesal kita menyebut semua nama hewan di kebun binatang. Percaya deh, masih banyak orang yang enggak terbiasa mendengar makian. Kita harus hati-hati saat memaki. Terutama saat di depan umum. Tarik nafas panjang ketika ada hal kecil yang bikin kita marah.
Hayooo ngaku, pasti kita sering melakukan hal ini. Sebenarnya ini enggak sopan. Saat berbicara kita harus melihat lawan bicara bukan melihat ke layar HP. Walau pun kita bisa ngetik tanpa melihat, tetap saja tangan kita bergerak-gerak dan enggak konsentrasi penuh sama teman kita. Akhirnya jadi salah dengar, salah mengerti dan kita minta teman kita mengulang ceritanyanya. Bikin bete kan? Kalau darurat banget, bilang aja 'eh bentar ya, aku SMS dulu.' Namun sering kejadian SMS itu enggak darurat dan bisa menunggu hingga teman kita selesai bicara :b
Nongkrong sama teman, jalan bareng dan cerita seru membuat kita lupa diri. Volume suara jadi enggak terkontrol hingga mengganggu orang lain. Saat berada di tempat umum kita perlu peduli sama lingkungan sekeliling. Ngomong terlalu kencang juga menimbulkan kesan kita cari perhatian. Malesin enggak sih? Jadi saat nongkrong sama teman, saling mengingatkan ya, jangan ngomong terlalu keras.
(muti, foto: digitaltrend.com)