Maximize Your EQ!

By , Kamis, 4 April 2013 | 16:00 WIB
Maximize Your EQ! (cewekbanget)

Emotional Intelligence (kecerdasan emosional) atau yang sering juga disebut 'EQ' itu penting banget girls. Bahkan enggak mungkin seseorang sukses hanya karena punya IQ yang bagus. Banyak cerita orang-orang yang ber IQ enggak tinggi tapi malah sukses banget karena ketekunan dan kepintarannya  mengatur emosi. Nah, EQ itulah yang menentukan seberapa baik seseorang mengatur dan mengendalikan emosi.

Penelitian yang dilakukan psikolog ternama  Goleman (Ubaydillah, 2004), kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang cuma 20 persen. Sisa 80 persennya ditentukan oleh EQ. Tapi tenang, girls. EQ bisa ditingkatkan kok. Caranya:

Pernah kah kita merasa 'enggak enak' hati? Nah itulah salah satu bentuk emosi. Begitu kita merasakan emosi itu, sebaiknya kita langsung cari tahu pesan apa yang ingin disampaikan dari diri kita sendiri itu. Pesan itu bisa berupa sedih, takut, marah, frustasi, kecewa,  bersalah, kesepian dan lain-lain.

Begitu tahu apakah kita sedih, marah dan sebagainya,  tenangkan diri dulu sebelum melakukan aktivitas lain. Lepaskan dengan cara curhat sama sahabat, menulis diari, bikin karya seni, menyendiri, diam sebentar atau menangis. Cari cara yang paling kita suka.

Kita enggak perlu menganggap emosi positif atau negatif itu baik atau buruk. Emosi itu sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan suatu tindakan. Makanya terima apa yang lagi kita rasakan. Misalnya gini, kalau kita merasa sedih, nangis sebentar boleh. Tapi jangan keterusan sampai kita enggak bisa ngapa-ngapain. Tarik napas, lalu coba, misalnya, menyanyikan lagu-lagu ceria atau kasih senyum ke teman yang papasan sama kita. Intinya, kitalah yang mengatur emosi. Bukan kita yang diatur emosi.

Motiviasi diri kita sendiri dengan cara memikirkan hal-hal positif. Sering-sering bilang  ke diri sendiri hal-hal baik tentang diri. Optimis dan tanamkan di pikiran kalau tekun berusaha apapun bisa. Kalau emang udah merasa semaksimal mungkin, tapi tetap gagal, introspeksi, lalu motivasi lagi diri sendiri. Begitu seterusnya. Lalu, be open minded, alias terbuka sama banyak hal baru. Biar kita selalu punya pandangan dan semangat baru.

Berempati sama orang lain berarti kita mengenali emosi orang lain. Caranya adalah sering-sering ngobrol dan bertukar pikiran sama orang lain. Kalau kita awalnya pemalu dan bingung buat ngobrol  sama orang lain, bisa dimulai dari sekedar senyum. Nanti juga akan mengalir kok. Lalu berusaha mengerti lebih dahulu sebelum pengin dimengerti orang. Sering-seringlah melihat sisi baik seseorang.