Seni bela diri asal Jepang ini mungkin enggak seterkenal beladiri lain. Tapi, Aikido punya keunikan sendiri yang pas buat jadi hobi baru kita.
Aikido berasal dari gabungan tiga huruf kanji, yaitu ai (menyatukan), ki (jiwa), dan do (cara). Yang membuat aikido unik dibanding beladiri lain adalah prinsip kelembutannya. Aikido bukanlah seni bela diri yang mengandalkan kekuatan otot, karena gerakannya enggak menangkis serangan atau melawan kekuatan dengan kekuatan. Prinsipnya adalah meredam serangan agar tidak berdampak buruk bagi yang diserang maupun penyerangnya.
Saat mendalami aikido kita juga akan diajarkan cara jatuh yang benar untuk menghindari cedera parah. Resiko luka parah saat jatuh dari bus, tergelincir di jalan, atau kecelakaan lainnya bisa kita hindari. Aikido juga menekankan harmonisasi antara energi jiwa (ki) kita dengan alam semesta. Otomatis kita jadi lebih tenang dan mampu menahan emosi.
Teknik dalam aikido kebanyakan berupa teknik elakan, kuncian, dan lemparan yang mirip dengan bantingan. Gerakannya cenderung membentuk gerakan melingkar, dan hampir enggak pernah mundur dalam mengatasi serangan lawan.
Aikido enggak mengenal sistem kompetisi. Cara yang digunakan untuk memperkenalkan aikido adalah dengan sistem embuka (sejenis peragaan).
Ada dua tingkatan dalam aikido, yaitu ky? (dasar) dan shodan (mahir). Praktisi (orang yang belajar aikido) di tingkat ky? 6 sampai 4 menggunakan sabuk putih, sementara tingkat ky? 3 sampai 1 menggunakan sabuk cokelat. Tapi ada juga dojo (tempat latihan aikido) yang menerapkan sabuk putih untuk tingkat ky? 6 sampai 1.
Yayasan Institut Aikido Indonesia