Ketagihan sama social media enggak melulu berdampak buruk. Jadi terkenal, dapat uang saku tambahan, sampai kebahagiaan bisa kita dapatkan. Tapi, awas jangan sampai jadi anti sosial.
asyiknya aktif di social media
- Lewat social media (socmed), pertemanan dengan orang-orang dari berbagai bangsa dan negara bisa kita jalin dengan gampang. Otomatis kalau kita aktif di social media, kemampuan bersosialisasi atau public speaking kita pun meningkat.
- Aktif di socmed juga bikin kita lebih peka terhadap orang lain. Memberi ucapan selamat ulang tahun, atau memberikan simpati plus bantuan untuk yang membutuhkan jadi lebih mudah kita lakukan. Apalagi kalau kita terkenal sedunia maya, tambah luas deh bantuan yang bisa kita beri ke orang lain.
- Mengelola fan account a.k.a admin? Dijamin tambah banyak orang yang sayang sama kita berkat berita dan cerita terbaru dari idola yang kita beri ke followers. Hi-hi-hi.
- Kalau followers kita banyak, tawaran untuk mempromosikan produk tertentu bisa kita dapatkan. Memposting tweet berbayar biasanya ini disebut buzzer. Hasilnya? Uang saku jadi nambah!
- Socmed juga bisa banget jadi wadah buat menunjukkan minat dan bakat kita. Foto, video, gambar, dan hasil karya kita lainnya bisa kita share, dilihat banyak orang, dan dapat saran atau tawaran menarik. Bukan enggak mungkin bakat kita jadi lebih sukses di bidang yang kita sukai itu.
tetap eksis di dunia nyata
Walaupun susah nahan godaan social media, tapi jangan sampai kita cuma hidup di dunia maya dan kehilangan kontak sama dunia nyata. Biar kita bisa lebih mengontrol diri dan enggak terlalu kecanduan sama social media, ikuti tips berikut, yuk!
- Main bareng teman-teman kita ataupun perbanyak kegiatan postif yang bisa menguntungkan kita. Misalnya aja berolah raga, ikutan book club atau les. Badan jadi lebih bugar, pikiran pun segar.
- socmed. Cukup pilih socmed yang kira-kira emang kamu butuhin dan ngasih banyak keuntungan buat kamu. Wajib batasi aplikasi socmed di HP.
- onlineBuat jadwal kapan saja kamu boleh online dan durasi waktu online-nya. Kalau perlu pake stopwatch atau alarm buat ngingetin kita kalau udah keasyikan sama Facebook dan Twitter.
- Kita harus ingat apa tugas atau kepentingan utama kita. Contohnya belajar. Jangan buang waktu belajar kita dengan terlalu sering nge-tweet atau ganti profile picture. Terutama kalau lagi di sekolah.
- Kalau ada teman kita yang mengirim pesan lewat soc-med, enggak ada salahnya kalau sesekali kita balas dengan menelepon dia atau bahkan ketemuan. Emang sih terkesan agak jadul dan ribet. Tapi, dengan begitu kita jadi berinteraksi langsung dengan manusia.
- Pakai waktu luang kita untuk berbagi cerita kita sama keluarga atau teman. Dengan gitu kita bisa dapet langsung feedback yang kita butuhkan. Daripada malah curhat enggak jelas di Twitter atau socmed lainnya.
(aisha/isma)