dealing with parents and school

By , Kamis, 5 Januari 2012 | 16:00 WIB
dealing with parents and school (cewekbanget)

Kita pasti sering banget kan salah paham sama orang tua tentang sekolah? Kita maunya begini, sedangkan mereka maunya begitu..

 

: Ortu pengin kita menjadi juara kelas. Tapi prestasi kita makin turun. Di satu sisi, kita sebenarnya enggak mau mengecewakan mereka.

Ketika ortu terus menekan kita untuk memberikan yang terbaik, kita pasti bakal jadi makin ogah-ogahan untuk belajar.  Tapi biar bagaimanapun, sekolah itu tetap penting kan? Makanya kita tetap harus rajin mengerjakan setiap tugas dan belajar menjelang ujian. Itu berarti, kita udah menunjukkan tanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan. Kalau kita memang udah menunjukkan yang terbaik, ortu pasti bakal lebih mengerti.

 

Ortu pengin kita bisa masuk jurusan IPA, tapi kita enggak tertarik untuk masuk di jurusan tersebut.

solve it: Ajak ortu untuk melakukan tes minat dan di psikolog atau tempat les bakat. Dari tes itu, kita dan ortu bakal tahu dan menentukan jurusan apa yang paling sesuai dengan kita. Kumpulkan juga semua nilai dalam satu semester. Coba  juga bandingkan, kita bisa mendapatkan nilai bagus di mata pelajaran apa. Dengan bersama-sama memikirkan jurusan yang terbaik untuk, ortu pasti bakal lebih mengerti dengan pilihan kita.

: Setiap pulang sekolah, hari-hari kita sibuk dengan jadwal les yang padat. Padahal, kita sebenarnya pengin juga bisa ikut hangout bareng teman segeng.

: Terus menerus les pasti bikin bosan. Nah, supaya kita tetap enggak ketinggalan acara bareng sahabat, tapi bisa tetap ikut les, coba deh buat jadwal untuk semua kegiatan kita. Tandai waktu sekolah, les, mengerjakan PR, sampai waktu untuk hangout bareng teman. Dari time schedule ini, kita bakal tahu waktu-waktu kosong untuk main sampai nonton bareng pacar. Perlihatkan juga jadwal ini kepada ortu. Jangan kuatir mereka pasti mengerti deh, kalau kita juga butuh bersenang-senang.

 

Ortu selalu membanding-bandingkan kita dengan kakak. Makanya, mereka berharap kita bisa berprestasi seperti dia. Padahal, kita sendiri punya hobi dan prestasi yang berbeda.

Biar ortu enggak lagi membanding-bandingkan kita, coba tunjukkan kelebihan kita yang juga bisa mereka banggakan. Misalnya, kalau selama ini kita lebih suka menggambar, kita bisa ikut lebih banyak lomba menggambar atau mungkin ikutan kursus. Dengan memiliki prestasi, kita pasti bakal memiliki perasaan yang positif terhadap diri sendiri. Ortu pun enggak bakal lagi membanding-bandingkan kita dengan kakak.  

Yang namanya ortu pasti selalu menginginkan yang terbaik buat kita. Tapi mereka kadang punya cara berbeda untuk menunjukkan apa yang mereka mau. Yang paling terpenting, berikan prestasi terbaik yang bisa kita lakukan. Mereka pasti bakal bangga dengan diri kita kok.

anggi