Bila ingin menurunkan berat badan, maka kita harus mengurangi porsi makan alias diet. Begitulah mantra yang selama ini kita dengar. Meski demikian, diet bukanlah cara terbaik untuk menurunkan berat badan, atau jadi langsing, lho. Ini dia alasan kenapa mengurangi makan bukan cara terbaik menurunkan berat badan & 4 solusinya.
Mengurangi asupan kalori memang bisa menurunkan berat badan, tetapi hanya dalam jangka pendek dan biasanya nantinya bobot tubuh bisa naik kembali (bahkan lebih dari berat badan semula).Daripada membatasi asupan makanan, lebih baik fokus pada kualitas makanan dan kapan kita harus makan.
Karena itu, daripada maksa enggak makan sampai kelaparan, lebih baik lakukan lima cara ini.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, pastikan kita makan pada tiga waktu makan, yakni pagi, siang, dan malam. Hal ini sering kali diabaikan karena alasan sibuk atau tak mau berat badan bertambah. Namun, bukan membatasi asupan kalori, melewatkan waktu makan alih-alih lebih mudah membuat kita craving atau kalap pada waktu makan berikutnya sehingga porsi makan pun bertambah besar. Perut yang kosong karena melewatkan waktu makan juga membuat kita kelaparan atau kelelahan sehingga malas melakukan aktivitas selain duduk.
Camilan Rendah Kalori
Mengonsumsi camilan saat kita sedang berupaya menurunkan berat badan tak akan membuat usaha itu gagal total. Yang perlu diperhatikan adalah porsi dan jenisnya. Sebagai pilihan, Anda bisa mengonsumsi camilan rendah kalori yang tetap mengenyangkan, misalnya cookies rendah kalori, buah-buahan, kacang-kacangan, dan yoghurt.
Menghilangkan asupan karbohidrat dan lemak sama sekali juga bukan pilihan yang tepat. Kita bisa mengakali konsumsi karbohidrat ketika berdiet dengan memperbanyak jenis karbohidrat yang berserat tinggi dan rendah gula. Selain menyehatkan pencernaan, kandungan serat di dalamnya juga akan mempertahankan rasa kenyang.
Sementara itu, makanan berlemak tinggi memang harus dihindari, tetapi tidak berarti menghilangkannya sama sekali. Lemak sehat masih diperlukan tubuh karena tubuh dapat memproduksinya sendiri. Sumber lemak sehat antara lain minyak zaitun, alpukat, dan daging putih.
Sumber: The Huffington Post via kompas.com