Menurut Hasil Penelitian Kegiatan Ini Bisa Bikin Seseorang Makin Jago Menulis!

By Aisha Ria Ginanti, Rabu, 27 April 2016 | 12:13 WIB
sumber: skyword.com (Aisha Ria Ginanti)

Sebuah penelitian di Stanford University yang melibatkan sejumlah mahasiwa Stanford membuktikan kalau kegitan ini bisa bikin seseorang makin jago menulis. 

Peneliti meminta mereka untuk memberikan gagasan engak biasa dan menciptakan analogi sederhana dari ide yang kompleks. Ternyata, sebanyak 81 hingga 100 persen responden yang memberikan ide cerita dan analogi terbaik adalah mereka yang mencari inspirasi dengan bolak-balik jalan kaki. Yap, penelitian ini pun akhirnya mengungkapkan bahwa kreativitas seorang penulis semakin berkembang luas dan mendalam ketika sedang berjalan kaki.

Penelitian menemukan, cara paling efektif lainnya adalah jalan kaki, lalu duduk, untuk menuangkan semua ide dan gagasan ke halaman kosong. Soalnhaa, responden yang jalan kaki dan duduk sejenak, menyerahkan ide dan analogi yang jauh lebih baik, ketimbang mereka yang hanya berjalan-jalan atau hanya duduk di depan meja.

Kemudian, studi juga membeberkan bahwa sejumlah penulis legendaris, mulai dari Charles Dickens, Virginia Woolf, dan Henry David, diketahui lebih rajin jalan kaki ketika sedang menyelesaikan novel terbaru.

Lalu, penulis legendaris lainnya, William Wordsworth, juga dikenal sebagai penyendiri yang hobi jalan kaki, naik gunung, dan trekking. Teman Wordsworth, seorang penulis esay, Thomas De Quincey, mengestimasi bahwa Wordsworth telah berjalan kaki sejauh 180.000 miles di Inggris. Manfaat jalan kaki untuk mendapatkan ide cerita juga dirasakan dengan optimal oleh penulis novel Fear of Beauty, Susan Froetschel.  Dia mengklaim diri sendiri sebagai salah satu penulis yang memiliki banyak pengalaman bahwa jalan kaki memang membuat ide mengalir lebih lancar.

“Seiring aku berjalan kaki di lingkungan sekitar rumahku, aku memikirkan soal ceritaku sembari mengobservasi segala yang terjadi di sekelilingku. Aku mengamati pohon, langit, dan cuaca,” kata Froetschel. Lalu, Froetschel menyebutkan bahwa berjalan kaki membuatnya lebih mudah mengoleksi impresi mental untuk tokoh baru dalam novelnya. (Lusina/kompas.com)

Sumber:  Psychology Today