7 Fakta Tentang Video Bullying Belasan Siswi SMAN 3 Jakarta

By Aisha Ria Ginanti, Selasa, 3 Mei 2016 | 10:28 WIB
foto: hai-online.com (Aisha Ria Ginanti)

Kasus bullying masih terus tejadi di sekolah-sekolah di Indonesia, girls. Kali ini para murid cewek di SMAN 3 Jakarta yang terlibat kasus bullying antara kakak kelas dengan adik kelas. Ini dia 7 fakta tentang video bullying belasan siswi SMAN 3 Jakarta.

Video berdurasi 37 detik ini awalnya diunggah dalam akun instagram milik @momoviyana dan mulai tersebar dalam beberap jam kemudian. Dalam video tersebut, setidaknya ada belasan siswi yang kebanyakan dari mereka diikat rambutnya yang kemudian dipaksa menuruti keinginan para seniornya.

"Siapa yang ngomong? Nunduk!" teriak beberapa senior, terdengar ada suara siswa juga di sana.

Belasan siswi itu duduk, diam dan tertunduk mengalah mendengarkan para seniornya mengeluakan kata-kata kasar. Beberapa siswi di depan (perekam video) itu dibentak-bentak lalu ada yang diguyur air dari botol minuman dan ditaburi abu rokok yang berukuran cukup besar.

Nggak cuma itu aja, para senior juga memerintahkan salah satu juniornya untuk mengenakan bra di luar seragamnya dan diminta untuk mengisap rokok. Tak ayal, asap rokok tersebut membuat mata salah satu korban bullying perih dan terbatuk. Setelah beberapa jam tesebar, ternyata akun instagram dan video yang sempat diunggah via Instagram sudah dihapus. Namun beberapa netizen yang sudah sempat menyimpan unduhan video singkat itu akhirnya menyebarkan video bullying o belasan Siswi SMAN 3 Jakarta lewat YouTube.

Kepala SMAN 3 Jakarta Ratna Budiarti membenarkan bahwa bullying itu dilakukan oleh para siswanya. "Aksi bullying ada. Kami sedang mencari data dan menginvestigasi kasus. Kejadian pada Kamis saat pulang sekolah. Pelajar kelas X dibawa keluar sekolah oleh pelajar kelas XII," kata Ratna Budiarti dikutip Kompas.com Selasa (3/5).

Menurut sang kepala sekolah, seorang pelajar kelas X SMAN 3 berinisial A (15) mendapat perlakuan bullying dari empat senior kelas XII pada Kamis (28/4) sore, setelah pulang sekolah. Saat ini, pihak sekolah sedang mengumpulkan informasi dengan para wali murid dan orang tua. Menurutnya, aksi itu tak sampai membuat korban terluka karena tak ada kekerasan yang mencederai siswa.

"Nanti, kami merundingkan sanksi kepada para pelajar yang melakukan aksi bullying. Karena memang, pelajar kelas XII sudah selesai mengikuti ujian dan KBM," kata sang kepsek.

Sebagai upaya memutus mata rantai aksi bullying di kalangan pelajar, kata dia, pihak sekolah sudah melaksanakan mulai dari orang tua sampai para alumni.