Cara Ampuh Bikin Kapok Teman yang Suka Bohong

By Aisha Ria Ginanti, Rabu, 4 Mei 2016 | 03:09 WIB
foto: slate.com (Aisha Ria Ginanti)

Kebohongan adalah sebuah rencana dan niat. Artinya, orang yang berbohong memang telah merencanakannya. Enggak sedikit, saking berniat merencanakan kebohongan, mereka hingga menghafal tahapan yang harus diceritakan. Nah kalau kamu tipe orang yang menerima saja dibohongi ketimbang merusak hubungan dengan teman atau pacar, itu salah, girls. Sebab, membiarkan orang lain berbohong kepada kita merupakan tindakan yang tidak adil terhadap diri sendiri. Kebiasaan bersikap seperti ini akan berujung pada kebodohan. Ini dia cara ampuh bikin kapok teman yang suka bohong.

Baca juga: Tips Menghindari Tukang Bohong di Twitter

Enggak perlu agresif menginterogasi dengan bertanya, “Kamu bohong ya? Ngaku saja kamu bohong.”

Kajian deteksi kebohongan di New York Times mengatakan kalau seseorang yang gemar berbohong memiliki satu kemampuan, yakni merencanakan kebohongan tersebut dalam sebuah tahapan yang telah dia hafal dalam pikiran mereka. Tahapan tersebut lengkap dengan hal yang mendetail, bahkan tak sedikit, rincian bisa berupa hal-hal kecil, seperti warna, aroma, dan cita rasa.

Bongkar kebohongan itu dengan meminta mereka untuk menceritakan dengan terperinci cerita yang mereka beberkan tersebut. Minta mereka untuk mengembangkan ceritanya dengan pertanyaan polos. Jadi, misalkan teman kita mengatakan bahwa dia pernah berlibur ke Swiss. Dia mengatakan bahwa menggunakan pesawat Emirates. Lalu, tiba di Swiss pada pukul 7 malam dan langsung menuju hotel karena sudah terlalu malam.

Nah, bongkar kebohongan mereka dengan bertanya dengan santai, apa yang dia lakukan di taksi dalam perjalanan menuju hotel. Pastinya, dia akan langsung gagap. Mengapa? Sebab, dia telah merencanakan kebohongan bahwa Anda pasti bertanya soal apa yang mereka lihat di Swiss, bukan apa yang mereka lakukan di dalam sebuah taksi.

Kebohongan itu dapat langsung terlihat dari ekspresi yang mendadak tegang, bicara sedikit melantur, atau bahkan tidak menjawab sama sekali dan mengalihkan pembicaraan. Menceirtakan dengan terperinci cerita yang berangkat dari niat berbohong merupakan hal yang sulit dilakukan untuk si pembohong. Sebab, mereka sudah mempersiapkan dan menghafal semua hal yang mendetail. Profesor Edward Geilsman dari University of California, Los Angeles, mengatakan, orang yang berbohong enggak  bisa dan kesulitan jika diminta untuk mengisahkan cerita dari akhir ke awal.

Sumber: kompas.com