Motivasi sejumlah orang untuk tetap berteman dengan mantan pacar adalah pengin menjaga hubungan baik agar enggak tercipta kondisi aneh saat tiba-tiba bertemu di masa depan. Namun, hati-hati, keinginan untuk tetap menjaga komunikasi dengan mantan, bisa menjadi pertanda kita memiliki pribadi psikopat yang enggak kita sadari sebelumnya. Yap, berdarsakan penelitian, orang yang masih berteman sama mantan bisa jadi psikopat.
Baca juga: 10 Tanda Si Mantan Belum Bisa Move-on Dari Kita
Sebuah studi psikologi di Oakland University telah menemukan sebuah “garis” abu-abu antara mantan yang tetap berteman setelah putus. Niat tetap berteman dengan mantan menunjukkan, niat manipulatif, terkait dengan pengin mendapatkan informasi dan keuntungan lainya. Rangkaian motivasi ini jadi karakter yang kompleks karena adanya emosi naik turun yang terjadi pada kita saat masih berteman dengan mantan.
Kesimpulan tersebut berasal dari dua penelitian yang dipimpin oleh Justin Mogilski dan Dr Lisa Welling. Keduanya merekrut 861 partisipan untuk menguji teori mengenai adanya potensi psikopat pada orang-orang yang berteman dengan mantan. Mereka memberikan pertanyaan pada semua partisipan mengenai alasan hubungan yang kandas dan alasan mereka untuk tetap berteman.
Baca juga: 8 Seleb Ini Pernah Pacaran Dengan Mantan Pacar Sahabatnya
Mereka juga di minta untuk mengisi kuesioner untuk mengungkapkan jenis kepribadian secara klinis, yang memang dirancang untuk menganalisa perilaku menyimpang pada manusia. Perilaku menyimpang mencakup, sifat narsistik, sifat mendominasi, dan psikopat.
Nah, studi sebelumnya merangkum hasil bahwa mereka yang memiliki skor tinggi pada uji coba ini, cenderung memilih teman karena manfaat dan niat untuk menguntungkan diri sendiri. Oleh karena itu, berdasarkan uji coba tersebut, peneliti ingin mempelajari motivasi manusia yang tetap menjanga hubungan baik dengan mantan kekasih sebagai teman.
"Gagalnya sebuah hubungan asmara memang mengakhiri hubungan yang romantis. Namun, studi ini memperlihatkan bahwa perubahan status mantan menjadi teman justru berpotensi pada semakin rusaknya hubungan dibandingkan putus cinta," jelas Mogilski. Duh! (Lusina/kompas.com)