Saat ini, bisa dibilang kita enggak bisa hidup tanpa gadget. Makanya muncul istilah screenager, yaitu sekelompok orang yang hidup di era digital dan memiliki berbagai perangkat digital serta sulit untuk merasa puas dengan layanan digital tertentu. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Accenture, kita bisa melihat 5 kebiasaan digital orang Indonesia. Berikut 5 kebiasaan digital orang Indonesia menurut hasil survey.
Penelitian pertama membuktian bahwa saat ini, orang-orang melakukan beragam kegiatan mengandalkan perangkat mobile. Dan ada banyak perangkat mobile yang digunakan. Semakin banyaknya perangkat yang ada berbanding lurus dengan semakin tingginya kebutuhan kita. Karena multi gadget ini, kita mempunyai pengalaman digital yang lebih kaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86% screenager Indonesia memiliki smartphone. 34% di antaranya memiliki smartphone, tablet, desktop/laptop. Tren multi gadget ini memiliki hasil yang lebih tinggi disbanding tren global.
Maksudnya adalah semakin banyak konsumen yang berperan sebagai pengguna awal atau early adopter, dan masih menghadapi kendala dalam memakai perangkat mobile. Survei menemukan 56% konsumen di Idnonesia (berbanding dengan 41% hasil survey global) memiliki perangkat yang dilengkapi dengan solusi IoT. Tapi hanya 85% yang mengaki memiliki rasa enggak puas ketika menggunakan layanan ini.
Ketiga, survey ini menyoroti tentang prilaku konsumen dalam hal privasi, keamanan, dan kualitas layanan. Tren ini menunjukkan konsumen lebih mengutamakan layanan dan pengalaman yang real time, cepat dan aman. Hasil penelitian menemukan bahwa 83% konsumen rela membayar lebih agar bisa mendapat kualitas yang lebih baik, berbanding dengan 82% konsumen global.
Maksudnya adalah sebuah brand masih dirasa enggak cukup memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Apalagi saat ini konsumen semakin kritis dan mampu mendapatkan informasi secara real time lewat teknologi digital. Karena perkembangan teknologi yang makin tinggi, kemampuan dan kemungkinan mendapatkan informasi lebih banyak juga semakin tinggi.
Terakhir, poin ini menyoroti keterlibaran kita yang dipengaruhi oleh layanan yang tepat, sederhana, berkualitas, dan tepat sasaran. Sebanyak 80% konsumen Indonesia percaya bahwa sebuah brand yang berkualitas dapat mempengaruhi keinginan mereka untuk membeli suatu produk. Sedangkan secara global hanya 73% saja.
(Foto: pinterest.com)