Cuma dalam waktu dua minggu setelah perilisannya, Pokemon Go mendapatkan keuntungan Rp26 milliar perhari dari fitur berbayar alias in-app purchase. Bukan cuma memberikan keuntungan buat Nintendo, game ini juga bikin kita berkeliaran di luar rumah mencari Pokemon. Di balik keseruan dan lucunya para Pokemon, ada perjuangan panjang untuk membuat game berteknologi augmented-reality dan global positioning system (GPS). Melalui tulisan tulisan Fatimah Kartini Bohang melalui laman Kompas Tekno, mari kita intip perjuangan 20 tahun si pembuat game Pokemon Go, John Hanke.
Menengok ulang perjalanan Pokemon Go di awal, kita harus kembali pada tahun 1996, saat John Hanke, seorang pendiri sekaligus CEO Niantic Labs, ketika ia masih duduk di bangku sekolah.
Kala itu ia berhasil mengembangkan game berjenis massively multiplayer online (MMO) dengan nama Meridien 59. Hanke kemudian menjual game itu kepada perusahaan konsol game 3DO. Dana yang terkumpul digunakan untuk mewujudkan ambisi utamanya mengembangkan peta digital. Pada tahun 2000, John Hanke akhirnya mendirikan perusahaan pemetaan digital 3D bertajuk Keyhole. Google melihat potensi teknologi yang dikembangkan Keyhole dan mencaplok perusahaan itu pada 2004. Teknologi Keyhole menjadi cikal bakal Google Earth. Hanke diposisikan sebagai nakhoda dalam divisi Google Geo yang membawahkan tiga layanan, yakni Google Earth, Google Maps, dan Google Street View.
John Hanke berkerja di Google selama 6 tahun sebelum akhirnya Hanke memutuskan untuk membuat startup sendiri bernama Niantic Labs, dan Google setuju untuk mendanainya. Niantics nantinya fokus untuk menciptakan game berbasis peta yang menjadi impian John Hanke sejak lama.
Dan, game pertama yang diluncurkan Niantic adalah Ingress. Menurut John Hanke, ide game tersebut terinspirasi dari khayalannya untuk pulang dan pergi dari rumah ke kantor Google. Sayangnya, percobaan pertama John Hanke gagal di pasaran. Walau begitu, John Hanke enggak patah semangat. Pada 2014, ia melihat ada kesempatan besar dari proyek April Mop yang dibuat Google dan Pokemon Company. Proyek April Mop yang memungkinkan para pengguna internet melihat monster-monster Pokemon yang berkeliaran dalam Google Maps itu, memberikan inspirasi baginya untuk memulai kelahiran Pokemon Go.