Sahabat adalah seseorang yang mampu menerima diri satu dan lainnya dalam senang maupun susah. Apapun keadaannya, kita harus menyayangi sahabat sebagaimana awalnya dan begitupula sebaliknya. Lalu, gimana caranya kita bisa menerima sahabat yang ternyata hamil? Hamil disini dalam konteks belum dalam ikatan pernikahan, disini kita belajar bahwa penting untuk tahu alasan jangan berhubungan seksual sebelum menikah.
Di satu sisi kita bingung harus berbuat apa, di sisi yang lain kita merasa takut tindakan kita bisa menyinggung sahabat. Ini hal yang penting dilakukan ketika mengetahui sahabat hamil di luar ikatan pernikahan:
Hal pertama dan terpenting yang harus kita pahami adalah kita sahabatnya, orang yang dekat dengannya tapi gimanapun tetap berada di luar lingkaran keluarga intinya. Jadi, kita harus tahu menempatkan posisi, jangan sampai kita terlalu ikut campur dalam kehidupan pribadinya. Kita tetap bisa mendukung dia tanpa harus terkesan pengin tahu dalam kehidupannya.
Enggak semua orang nyaman untuk membicarakan hal yang sangat private, dan mungkin sahabat adalah salah satunya. Kita bisa bertanya terlebih dulu padanya, apakah dia mau menceritakan tentang kehamilannya pada kita atau enggak. Atau apakah dia membutuhkan pertolongan kita atau enggak. Ketika dia merasa enggak keberatan menceritakannya, kita bisa menjadi pendengar yang baik. Tapi ketika dia enggak mau untuk cerita, kita harus menghormati keputusannya. Yang terpenting harus kita pastikan pada sahabat bahwa kita akan selalu ada kapanpun dia membutuhkan.