Kenapa Sih, Cewek Harus Kelihatan Imut?

By Astri Soeparyono, Kamis, 4 Agustus 2016 | 09:16 WIB
Kan kita bukan anak kucing, yah? (Astri Soeparyono)

Memang apa yah persamaan antara cewek dan anak kucing? Kenapa sih, pada bilang cewek itu harus kelihatan imut?

Saya termasuk anti warna pink, Hello Kitty (yang ternyata bukan kucing!), benda-benda berpita atau berenda. Intinya segala yang menjurus kearah cute atau imut!  Sebagai cewek yang bertubuh kecil atau lebih tepatnya pendek, sejak kecil saya sering dibilang imut. Apalagi saya punya wajah yang bulat. Seluruh muka saya isinya pipi semua dengan hidung seperti bulatan bakso. Dulu sih waktu masih SD  sampai SMA  dibilang cute enggak masalah. Tapi setelah kuliah dan kerja rasanya ucapan itu terdengar di kuping  seperti sindiran atau bahan lelucon. Ironisnya, kata itu berirama dengan nama saya. Muti.

Waktu pertama masuk kuliah, banyak teman yang bilang ‘waaah ada anak SMP nyasar.’ Ketika masa orientasi kampus, ada senior  yang nanya ‘kamu enggak dicari ibu kamu?’  Terus ada juga yang nepuk-nepuk kepala saya seperti menenangkan anjing kecil yang ketakutan. Bagi saya kata imut itu menyebalkan. Ketika orang melihat saya sebagai sosok imut mereka berharap tingkah saya imut seperti layaknya anak kecil yang menggemaskan, manis dan cekikikan dengan suara ala anak tiga tahun. Dengan sangat menyesal, saya enggak seperti itu!  Semakin saya dibilang imut semakin saya jadi judes. Kenapa sih cewek harus imut?

Konsep imut atau cute ini pertama kali diperkenalkan oleh Konrad Lorenz. Cute adalah kata sifat untuk menggambarkan segala sesuatu yang terlihat menarik dan ada kaitannya dengan usia muda dan penampilan muda. Yang bisa dibilang cute ketika dia memenuhi konsep baby schema.

Yang termasuk dari baby schema adalah mata besar, kepala besar, badan yang cubby dan tekstur yang halus. Feature ini paling jelas ditemui pada bayi manusia dan bayi binatang. Makanya kenapa kita selalu senang melihat anak kucing, anak anjing, atau anak hewan mamalia lainnya. Bahkan ketika kita hanya melihat gambarnya saja, image binatang yang cute bisa membuat kita tersenyum.

Ketika otak manusia melihat baby schema ini orang tergerak untuk merawat dan menjaganya.  Cewek dengan maternal instingnya setiap melihat yang cute akan tergerak untuk memeluk dan melindungi seperti layaknya melindungi anaknya.  Sementara cowok dengan insting paternal setiap melhat yang cute akan memunculkan keinginan untuk melindungi dan menjaga.  

Baby schema enggak hanya berlaku pada manusia dan hewan. Benda-benda berbentuk bulat, kecil dan halus pun bisa menimbulkan efek baby schema ini. Makanya benda-benda atau gambar animasi seperti Hello Kitty, Doraemon atau Pokemon banyak disukai orang.

Enggak hanya itu, ketika  kita melihat hal yang cute, otak mengeluarkan zat kimia bernama neurotransmitter dopamine. Zat ini yang sering berhubungan dengan perasaan jatuh cinta dan perasaan menyenangkan lainnya.