Terinspirasi ‘Alice Through The Looking Glass’, Desainer Muda Ini Rancang Baju Alice dan Mad Hatter

By Debora Gracia, Kamis, 11 Agustus 2016 | 09:55 WIB
Terinspirasi ‘Alice Through The Looking Glass’, Desainer Muda Ini Rancang Baju Alice dan Mad Hatter (Debora Gracia)

Pada Rabu (10/8) kemarin di La Moda Cafe, Plaza Indonesia, The Walt Disney Studios mengadakan talkshow bertemakan ‘Return to Underland’ untuk film ‘Alice Through The Looking Glass’. Selain membahas cerita petualangan Alice yang ngajakkin kita lebih menghargai waktu, talkshow itu juga memamerkan dua busana yang dipakai oleh tokoh Alice dan Mad Hatter lewat dua patung manekin. Dan, berikut 5 fakta menarik tentang dua baju yang dipakai karakter utama film yang baru akan dirilis di Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2016 mendatang.

Banyak di antara kita yang belum tahu, kalau Disney menunjuk salah satu desainer muda berbakat dari Indonesia, Patrick Owen, untuk bekerja sama merancang baju dengan tema dua karakter di film ‘Alice Through The Looking Glass’.  Ini diakui Patrick sebagai tantangan tersendiri untuknya, terutama dalam hal menginterpretasi cerita Alice ke dalam wujud fashion. Belum lagi, ini adalah kali pertama bagi Patrick merancang sebuah busana yang terinspirasi dari film.

“Aku sangat senang dapat berkolaborasi dengan The Walt Disney Studios, dan menunjukkan karya terbaruku  yang terinspirasi dari Alice Through The Looking Glass. Aku memilih Alice dan Mad Hatter sebagai inspirasi karena keduanya mempunyai karakter yang begitu unik dan kuat, yang sesuai dengan rancanganku,” jelas Patrick yang mengaku produksi dan desain dua baju ini seluruhnya dilakukan di Indonesia.

Ada banyak kombinasi bahan maupun styling dalam rancangan busana Patrick Owen untuk Alice dan Mad Hatter ini. Mulai dari baju Alice yang dihadirkan dengan dress putih beraksen ruffle dipadukan dengan vest panjang hitam berkancing, bagian lengannya yang dibuat dari bahan sheer menerawang untuk menimbulkan kesan imajinatif, serta berbagai kombinasi bahan polyester. Untuk baju Mad, Patrick memilih coat merah berbahan velvet yang dipasangkan dengan kemeja panjang hitam, dan celana pendek chino. Semuanya adalah usaha Patrick menerjemahkan karakter Alice yang dreamy dan adventurous, serta karakter Mad yang ceria dan penuh jenaka. Dan, rancangan ini selesai hanya dalam waktu dua minggu. “Terbilang cukup singkat, tapi ini dua minggu dengan komunikasi yang benar-benar intensif bersama pihak Disney-nya. Dan kita mikirin ini terus-terusan.”