Enggak Hanya Berwajah Mirip, Jodoh Juga Punya Gaya Bicara yang Sama Dengan Kita

By Debora Gracia, Senin, 19 Februari 2018 | 23:30 WIB
Setuju enggak, girls? (Debora Gracia)

Pernah dengar katanya kalau orang berwajah mirip bisa jadi berjodoh? Ternyata itu bukan mitos, girls! Menurut penelitian para psikolog, jodoh kita memang akan berwajah mirip dengan kita atau anggota keluarga kita, klik di sini untuk tahu penjelasan selengkapnya.

Enggak hanya berwajah mirip tapi kita juga punya gaya bicara yang mirip dengan jodoh kita nanti. Seorang psikolog bernama Robert Zajonc dari University of Michigan, Amerika Serikat, mengungkapkan kalau pasangan awalnya mungkin enggak mengalami kemiripan satu sama lain tapi seiring berjalannya waktu, karena seringnya bersama, maka akan semakin tinggi tingkat kemiripan wajah.

Peningkatan kemiripan wajah tersebut menentukan tingkat kebahagiaan pasangan tersebut, semakin mirip berarti pasangan tersebut bahagia dalam menjalani kehidupannya.

(Baca juga: 4 Alasan Pacaran Bikin Berat Badan Naik. Setuju?)

Penularan emosi, inilah yang menjadi istilah kalau kedua pasangan yang berjodoh punya gaya bicara yang sama. Ini disebabkan seringnya menghabiskan waktu bersama-sama sehingga mulai mencocokan pola bicara satu sama lain.

Menurut sebuah studi dari Robert Hooper, profesor komunikasi dari University of Texas, bahasa sangat berperan penting dalam ikatan sebuah pasangan. Bahasa ini mencakup lelucon, julukan, atau panggilan sayang yang hanya dimengerti oleh pasangan tersebut.

Pernyataan Robert Hooper ini juga didukung oleh psikolog Carol Bruess dari Ohio State University dalam penelitiannya menunjukkan semakin sering pasangan menggunakan kata-kata pribadi atau julukan rahasia maka semakin bahagia hubungan keduanya.

Enggak hanya gaya bicara yang sama tapi juga gerak tubuh, postur tubuh, dan kata-kata yang digunakan satu sama lain akan mirip.

Penelitian menunjukkan bahwa pasangan merupakan cermin bahasa tubuh masing-masing, yang pada gilirannya membuat mereka terlihat sama.

Karena mereka menggambarkan semua pengalaman dan kenangan yang telah dilalui bersama kemudian dinformaskan lewat gerak tubuh, postur tubuh dan kata-kata yang digunakan satu sama lain.