5 Hal Seru di Konser ‘Nights of Solitude’ Gerald Situmorang

By Astri Soeparyono, Rabu, 26 Oktober 2016 | 08:15 WIB
Gimana menurut kamu penampilan GeSit? (Astri Soeparyono)

Gerald Situmorang, atau yang biasa disapa GeSit, akhirnya meluncurkan album solonya, Solitude, dalam bentuk fisik. Sebelumnya album ini dirilis dalam bentuk digital, tapi sekarang para penikmat musik bisa menikmatinya langsung dalam bentuk CD.

Untuk merayakan perilisan album tersebut, Gerald mengadakan konser Nights of Solitude di RUCI Art Space, Blok S. Enggak tanggung-tanggung, konser ini diadakan dalam waktu 3 hari, yaitu tanggal 25-27 Oktober 2016. Di hari pertama, Gerald tampil selama 1,5 jam membawakan 12 lagu dari album Solitude ini. Selain penampilannya yang membuai, ada 5 hal seru dari konser Nights of Solitude ini.

Ketika kita masuk ke area konser, kita akan disambut oleh dekorasi ruangan yang kece banget. Ruangan ini dirancang oleh seorang seniman, Risa Kumala Sita, yang menghias RUCI Art Space dengan berbagai karya seni yang terinspirasi dari album Solitude tersebut. Termasuk yang paling unik adalah sebuah kursi yang ditutupi oleh potongan puzzle yang juga jatuh sampai ke lantai.

Di salah satu sisi ruangan juga ada catatan perjalanan bermusik Gesit dari tahun 2007 sampai tahun 2016 ini, mulai dari perjalan musiknya bareng Sketsa, Gerald Situmorang Trio, BARASUARA, sampai project album solo ini.

Di konser Nights of Solitude ini kita bisa mengunjungi salah satu diorama yang bernama “RUANGAN,” yaitu miniatur ruangan tempat Gerald biasa latihan dan menciptakan karya-karyanya, termasuk album Solitude ini. Ruangan ini sendiri merupakan ruangan musik di rumah sahabat Gerald sendiri, yaitu Marco Steffiano (drummer Barasuara).

“Jadi album Solitude ini sendiri terinspirasi ketika gue tahu kalau gue akan kehilangan tempat berharga yang biasanya jadi sumper inspirasi gue, yaitu studio di rumahnya Marco. Jadi karena dia sekeluarga mau pindah rumah, otomatis gue enggak bisa latihan di sana lagi,” tuturnya.