8 Tanda Belum Waktunya Kita Punya Pacar

By Uswatun Khasanah, Senin, 7 November 2016 | 05:00 WIB
(tumblr) (Uswatun Khasanah)

Sebagai cewek remaja, biasanya kita memang sudah mulai ingin punya pacar. Apalagi kalau ada cowok yang mulai mendekati kita, bikin kita jadi deg degan manis. Hi-hi-hi. Namun, apakah benar kalau kita memang sudah siap pacaran? Pacaran berarti kita punya sebuah ikatan khusus yang dilengkapi dengan beberapa hal yang perlu kita ikuti, seperti kita enggak boleh selingkuh, beberapa pasangan bahkan merasa perlu untuk mengabari satu sama lain tiap watunya saat mereka lagi enggak bareng. Kadang kita hanya ingin pacaran tapi sebenarnya belum benar benar siap untuk pacaran, hmm bagaimana cara mengetahui apakah sudah waktunya kita pacaran atau belum ya? Ini Coba cek 8 tanda belum waktunya kita punya pacar ini.

Wajar saja kalau kita ingin diperhatikan sama cowok cowok yang kita suka, termasuk selalu mencari perhatian mereka dan penasaran sama apa yang cowok pikirkan tentang kita. Namun, kalau kita pikirkan lagi, kenapa pendapat mereka sangat penting bagi kita? Sampai bisa mengganggu persahabatan cewek hanya karena tertarik alias membutuhkan persetujuan dari cowok yang sama kalau kita memang menarik. Kalau kita hanya ingin perhatian mereka, bukannya rasa saling menyayangi, mungkin memang belum waktunya kita punya pacar.

Seandainya ada cowok yang senang main sama kita, dia keren, lembut, memerlakukan kita dengan baik, kita suka sama dia, tapi enggak sesuka itu untuk dijadiin pacar, enggak perlu kita paksain untuk pacaran sama dia, girls. Meskipun semua teman kita bilang dia manis, apalagi kalau dia suka sama kita dan ingin jadi pacar kita, kalau memang enggak ada rasa, kita boleh banget mengikuti hati kita dan memutuskan untuk enggak pacaran sama dia. Tunggu seseorang yang benar benar bisa bikin kita selalu bahagia, deg-degan manis, dan selalu kangen sama dia, orang yang benar benar kita suka dan bikin kita ingin jadi pacarnya!

Banyak orang yang merasa ada yang salah kalau mereka lagi enggak punya pacar. Namun, masalah sebenarnya adalah kalau kita selalu menghubungkan harga diri kita dengan persetujuan dari orang lain yang bahkan enggak benar benar kenal dengan kita. Kalau kita pacaran dengan seseorang hanya untuk meningkatkan penilaian kita di mata orang lain, dan bukan didasarkan karena kita memang ingin menjadi pacarnya, hubungan kita akan kekurangan satu aspek penting dari diri kita, yaitu menghargai dan menerima diri kita sendiri.