Saat ini banyak banget kreator stiker LINE yang ada di Indonesia, karya yang dihargai ini bisa untuk menghidupi satu studio desain dari sebagian hasil penjualan stiker, biaya operasional studio, buat gaji karyawan, dan masih bisa juga ditabung. Inilah pengakuan salah satu kreator stiker LINE di Indonesia yaitu Angelina.
Angelina yang baru dua tahun jadi kreator stiker bilang kalau awalnya cuma coba-coba saja, setelah ada salah satu kliennya yang memberi tau soal LINE Creators Market.Tapi, coba-cobanya ternyata membawa hoki. Setelah masuk ke LINE, stiker-stiker buatan Angelina dan teman-temannya di Applemoment Studio langsung laris manis.
“Dari situ kami jadi lebih serius bikin stiker. Sampai nggak kerasa sekarang kami sudah memproduksi ratusan set stiker.” ujar lulusan DKV Universitas Bina Nusantara ini.
Kumpulan stiker yang diproduksi oleh Angelina dan teman-temannya dikenal dengan nama AMSTICKERS. Tapi, setiap set stiker dalam AMSTICKERS punya nama sendiri-sendiri. Misalnya: About SAM, About Alice, Mari Berpantun, Aye Betawi Asli, dan lain-lain.
Dalam waktu dua tahun sudah bikin ratusan stiker, Angelina mengaku enggak setiap hari dalam membuatnya.
“Enggak setiap hari juga, sih. Biasanya bikin stikernya malah disela-sela menyelesaikan job yang lain. Atau, pas lagi enggak terlalu padat job-nya. Jadi benar-benar santai,” ujar Angelina.
Sebagian stiker Angelina bahkan enggak hanya dijual di LINE Indonesia saja, lho! Nah, gimana caranya ya?
“Sebagian stiker kami memang untuk dijual di Indonesia saja, cuma sebagian besar kami jual secara global. Jadi dijual hampir di semua negara, supaya pemasukannya juga banyak.Kalau soal ide, biasanya kalau ada salah satu dari kami mau bikin stiker, kami brainstorming dulu buat cari idenya. Kalau stiker lokal, merhatiin apa aja yang sekarang lagi nge-tren. Tapi untuk stiker-stiker yang dijual secara global, biasanya kami mengacu pada tren di Amerika. Soalnya, mau enggak mau harus diakui kalau Amerika masih jadi trendsetter di dunia,” jelas Angelina.