5 Persepsi Soal Keperawanan Yang Perlu Kita Tahu Agar Enggak Salah Paham

By Muti Siahaan, Sabtu, 24 Maret 2018 | 14:20 WIB
(wearelovely.com) (Muti Siahaan)

Kalau kita bisa cara soal keperawanan enggak akan ada habisnya. Persepsi dan penilaian tiap orang berbeda-beda.

Ini sangat dipengaruhi oleh cara kita dibesarkan, budaya dan tradisi dalam keluarga/lingkungan dan seberapa banyak pengetahuan soal pendidikan seks yang sudah kita terima. 

Dalam banyak hal, keperawanan jadi momok besar buat sebagian cewek. Selain ada rasa ketakutan, kita juga selalu penasaran untuk terus mencari jawabannya dan rumusan yang paling benar.

Ada beberapa persepsi soal keperawanan yang  perlu kita tahu. Paling enggak ini bisa menambah wawasan dan membuat kita berpikir secara lebih terbuka.

Ini dia persepsi soal keperawanan yang perlu kita tahu agar enggak salah paham.

Pernah enggak kita berdebat soal keperawanan dengan beberapa teman? Pasti jawabannya muter-muter dan enggak pasti.

Karena sebenarnya konsep keperawanan ini lebih banyak dipengaruhi oleh nilai budaya dan tradisi tiap orang. Enggak seperti matematika yang jawabannya pasti.

Pastinya tiap orang berbeda-beda. Dan sangat relatif. Jadi kalau kita punya pendapat soal keperawanan, jangan memaksakan pendapat kita pada orang lain. Dan bukan berarti  jawaban kita salah atau jawaban teman kita benar.

Jangan salah. Keperawanan berbeda dengan selaput dara. Walaupun keperawan sering diukur dengan selaput dara.

Kalau selaput dara enggak robek, dianggap seorang cewek masih perawan. Padahal banyak faktor yang menyebabkan selaput dara robek, lho.

Selaput dara adalah selaput tipis yang elastis. Selaput dara bisa robek, merenggang, berdarah. Tapi selaput dara enggak bisa menghilang atau tiba-tiba muncul lagi.

Kalau kita sering menonton film Hollywood, pasti dalam film-film dengan setting sekolah dan kampus, soal hubungan seks jadi bahan pembicaraan dan jadi hal yang penting banget.

Kesannya kalau kita enggak tahu dan enggak punya pengalaman soal seks, enggak keren. Percaya deh, banyak di antara teman-teman yang pengetahuan soal seks dan keperawanan pun masih minim.

Mungkin mereka sama sok tahunya dengan kita. Hi-hi-hi. Yang penting kita tetap membekali dengan dengan pendidikan seks sehingga kita mengenal dengan baik tubuh kita dan bisa menjaganya dengan baik.

Ada anggapan kita harus memberikan keperawanan pada lelaki sebagai bukti dari kesetiaan dan bukti kita adalah cewek baik-baik.

Ini sebenarnya konsep partriarki yang sudah lama tumbuh dan mengakar pada masyarakat kita. Kenapa sebagai cewek kita harus menyerahkan tubuh kita?

Tubuh cewek adalah milik cewek, bukan untuk dimiliki siapa pun,termasuk bukan untuk pacar atau suami kita.

Ketika, kelak kita berhubungan seksual ini karena merupakan kebutuhan kita sebagai manusia.