Namanya Natalia Primantari Deta. Ia berasal dari sekolah yang jauh dari ibu kota yakni di Nusa Tenggara Timur, di sekolah bernama SMA Santo Thomas Aquinas, yang letaknya di Sumba Barat Daya. Natalia adalah satu-satunya siswi di Sumba Barat Daya yang mendapat kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar di Amerika Serikat lewat program American Field Service (AFS). Enggak cuma Natalia, kita juga bisa ikut pertukaran pelajar. Yuk simak 5 trik jitu terpilih program pertukaran pelajar belajar dari Natalia!
Cek tempat tesnya di kotamu
Untuk beberapa program pertukaran pelajar kayak AFS punya chapter atau tempat untuk tes yang tersebar di seluruh Indonesia. Waktu itu, Natalia hampir saja enggak bisa ikutan karena ternyata di Nusa Tenggara belum ada chapter-nya. Untungnya, waktu itu chapter dari Bali membuka tes di daerah Kupang dan Maumere, jadi Natalia bisa ikutan tes di Maumere. Untuk kita yang juga tertarik untuk ikut pertukaran pelajar, coba cek dulu di mana chapter terdekat di kota kita dan cek jadwal pendaftarannya. Untuk program AFS, kita bisa intip chapternya di bina-antarbudaya.or.id.
Cermati persyaratannya, khususnya usia
Kadang beberapa program pertukaran pelajar mematok umur siswa yang boleh ikut dalam programnya. Makanya kita juga harus perhatikan persyaratan usia ini. Sebaiknya kalau kita pengin ikut program pertukaran pelajar, mulailah sejak dari kelas X, dari awal tahun sampai pertengahan tahun karena biasanya kesempatan untuk ikut jauh lebih besar. Untuk program AFS misalnya, program ini hanya dibuka untuk siswa-siswa kelas X. Pertimbangannya adalah proses seleksinya yang cukup lama serta persiapan untuk keberangkatan sendiri yang enggak sebentar, sehingga diharapkan kalau kita ikut kelas X, saat kenaikan kelas XII kita sudah bisa berangkat dan mengikuti pertukaran pelajar. Jangan lupa, girls dengan mengikuti pertukaran pelajar berarti kita juga harus tinggal kelas karena selama setahun kita akan berada di luar negeri.
Tes tahap awal
Natalia memberikan bocoran nih, tentang tes tahap awal yang dijalaninya. Pertama, kita akan diminta untuk menyelesaikan 100 soal tes pengetahuan umum, lalu ada tes uji Bahasa Inggris kita secara tulis dan terakhir kita diminta untuk membuat essay dalam Bahasa Indonesia berdasarkan 3 tema yang disediakan. Natalia sendiri memilih tema seputar bagaimana perubahan diri dan sikap dari pemimpin menjadi yang dipimpin, saat tes Mei kemarin.
Berprestasi dan aktif di sekolah
Prestasi dan keaktifan kita di sekolah bisa jadi nilai tambah supaya kita bisa terpilih mengikuti pertukaran pelajar. Selain itu kedua hal ini berguna juga untuk pembiayaan dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dalam programnya. Seperti Natalia, biaya pertukaran pelajarnya ke Amerika Serikat nanti akan ditanggung separuhnya oleh AFS. Cewek yang rajin juara 1 di kelasnya ini berencana untuk meminta dukungan dana pemerintah untuk menambahi biaya pertukaran pelajarnya nanti.
Rajin cari tahu
Kadang, enggak semua sekolah memfasilitasi informasi untuk pertukaran pelajar. Kalau sekolah kita salah satunya yang seperti itu tandanya kita sendiri yang harus aktif mencari tahu. Berikut ini beberapa website yang bisa kita intip untuk tahu soal informasi program pertukaran pelajar. (stephani)
Good luck!