Kendaraan umum memang sering jadi pilihan kita untuk bepergian. Tapi, ternyata di kendaraan umum ini sering terjadi cerita mengerikan yang bikin bulu kuduk berdiri. Hiii… serem. Ini dia 7 cerita horor di kendaraan umum yang dianggap nyata di Jabodetabek.
Cerita ini pernah dialami oleh seorang cewek yang baru pulang sekolah menjelang maghrib. Dia disapa seorang cewek yang mengenakan seragam sekolah yang sama dengannya. Mereka pun pulang bareng naik bis kuning. Ketika sedang menunggu bis, cewek itu kehilangan teman barunya. Salah seorang warga memberi tahu kalau dia bertemu hantu cewek yang dulu meninggal bunuh diri di bis itu. Si hantu memang sering mengganggu anak-anak sekolah yang baru pulang menjelang maghrib.
Kejadian ini dialami oleh seorang cewek yang suka naik bus malam sepulang bekerja. Ketika melihat bus yang sudah enggak asing di matanya, dia pun menyetop bus itu. Dia duduk di sebelah bapak-bapak yang usianya sekitar 40 tahunan. Dia mencoba melihat sekelilingnya, enggak satupun penumpang yang bicara begitu juga dengan sopir dan keneknya. Wajah mereka pucat pasi kayak mayat dan anehnya semua penumpang berbaju putih. Ketika turun di terminal, ada petugas terminal yang bercerita kalau beberapa jam sebelumnya bus tersebut mengalami kecelakaan dan banyak penumpang tewas.
Cerita seram mengenai ‘kereta berhantu’ di jalur Jakarta-Bogor sepertinya memang sudah enggak asing lagi. Salah satu cerita yang sempat booming mengenai kereta hantu adalah penumpang yang turun dari kereta itu enggak lagi melihat KRL. Kejadian yang paling membuat kuduk merinding adalah KRL yang berjalan sendiri tanpa masinis dari Bogor hingga Stasiun Manggarai.
Kejadian jalannya KRL misterius ini memang disaksikan oleh banyak warga, salah satunya penjaga pintu lintasan KA di daerah Bukit Duri, Jak-sel. Pada saat itu, ia yang bertugas jaga malam, mendadak kaget karena sirene pintu lintasan tiba-tiba berbunyi. Tentu saja aneh karena pada saat itu jam masih menunjukkan pukul 04.00 pagi dan belum ada kereta yang beroperasi.
Cerita lainnya di kereta pernah dialami oleh seorang mahasiswa yang naik kereta ke Depok. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB. Ketika turun di stasiun Depok Baru. dia diberitahu kalau kereta terakhir tiba di Depok Baru pukul 10.00 WIB. Setelah lewat dari jam itu sudah enggak ada lagi kereta yang beroperasi. Mahasiswa tersebut menceritakan ia menaiki KA dari stasiun Universitas Pancasila. Ketika naik, ia merasa di stasiun tersebut tidak sepi. Namun, saat berada di dalam KRL, ia melihat penumpang mengenakan pakaian serba putih di satu gerbong.
Dia duduk di sebelah lelaki tua yang tengah asik membaca koran. Dia kemudian meminjam koran tersebut karena sang bapak tua sudah enggak lagi membacanya. Akan tetapi, ia harus turun karena kereta yang telah ditumpanginya sudah berada di Stasiun Depok Baru. Setelah diamati, koran itu ternyata terbitan tahun 1953.