Hewan yang satu ini termasuk pemakan segala, mulai dari makanan busuk sampai aneka macam sampah. Kecoa juga hidup di lingkungan yang enggak sehat dan kotor. Karenanya, banyak bakteri yang menempel bahkan masuk ke dalam tubuh kecoa, dua yang paling berbahaya adalah Salmonella dan Pseudomonas aeruginosa. Kalau sampai kecoa termakan sama kita, ada kemungkinan kedua bakteri ini juga ikut masuk ke dalam tubuh dan efeknya cukup menakutkan. Cari tau yuk selengkapnya dalam artikel Hati-Hati! Ini yang Terjadi Sama Tubuh Kita Kalau Makan Kecoa di bawah ini.
Makanan atau alat makan yang tercemar sama kecoa, bisa menimbulkan resiko infeksi saluran pencernaan. Seperti yang kita ketahui, kecoa hidup di tempat yang kotor, kayak selokan dan tempat sampah. Hal ini membuat badan serta kaki kecoa ditempeli kuman penyebab penyakit. Beberapa gejala yang akan timbul ketika kita enggak sengaja makan makanan yang sudah tercemari kecoa adalah diare, sakit perut, serta muntah-muntah.
Sebuah studi menemukan, bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat berkembangbiak secara cepat pada usus kecoa. Selain terdapat pada usus kecoa, bakteri ini juga ikut keluar dari air liur kecoa ketika ia makan. Hal ini bisa mengakibatkan beberapa penyakit menghinggapi tubuh kita, yaitu infeksi saluran kemih, pneumonia, dan bakteriemia. Gejala yang timbul ketika kita terkena bakteri ini adalah demam, menggigil, sesak nafas, sampai batuk berdahak.
Yap, kecoa memang sarang penyakit, karena hewan ini memakan apapun yang ada di sekitarnya. Kecoa juga merupakan hewan yang banyak ditempeli bakteri Salmonella. Bakteri yang satu ini bisa berbahaya buat saluran pencernaan dan aliran darah kita. Biasanya bakteri ini mengakibatkan diare berdarah, kram perut, dan demam. Ketika Salmonella menyebar dalam aliran darah, beberapa sistem organ kita juga akan ikut terpengaruhi dan kita akan terkena tifus.
Meskipun kecoa mentah sangat berbahaya untuk dimakan, ternyata kecoa aman dimakan ketika sudah dimasak dengan cara yang tepat. Kecoa memiliki kandungan protein yang cukup tinggi jika disandingkan dengan daging dan sumber protein lainnya. Meskipun mengandung banyak bakteri, ketika sudah digoreng dengan kering, bakteri-bakteri ini akan mati dengan sendirinya. Kita bisa menemukan kudapan kecoa ini, ketika berjalan-jalan ke Thailand.