4 Hal yang Harus Kita Ingat Kalau Lagi Patah Hati

By Veronica Gabriella, Jumat, 13 Januari 2017 | 08:20 WIB
4 Hal Ini Harus Kita Ingat Saat Lagi Patah Hati (Veronica Gabriella)

Patah hati memang jadi salah satu pengalaman yang bikin kita enggak mood untuk ngapa-ngapain. Semuanya jadi kelihatan gloomy dan mendung. Kita memang enggak bisa mengubah kenyataan, tapi kita mengatur keadaan hati kita biar lebih baik lewat 4 hal yang harus diingat ini kalau lagi patah hati!

Hal paling menyakitkan dalam proses putus kemudian patah hati adalah ketika kita berusaha meminta penjelasan dan membaca perasaan si cowok atas keputusan hubungan kita ke depannya, tapi si cowok justru sering kali mengganti topik. Atau bahkan, setelah putus pun, kelihatannya cowok lebih mudah move on, seolah-olah hubungan sebelumnya enggak banyak berarti apa-apa buat dia. Kita jadi stres sendiri karena selama ini udah terlalu banyak ngumpulin kegalauan kita jadi satu, akhirnya malah depresi. Padahal, di lain sisi, pihak cowok juga stres dan gelisah, cuman reaksinya berbeda sama kita. Hal yang perlu kita ingat adalah secara emosional, cowok dan cewek itu punya cara tanggap yang enggak sama pada tingkat neurologis atau otak. Pada usia 17 tahun, cewek sudah aktif memproduksi korteks selebral pada otak, yang berperan untuk menghasilkan emosi negatif, yang memungkinkan cewek untuk lebih banyak melibatkan perasaannya dalam bicara pada cowok. Sedangkan pada cowok, mereka enggak mengalami hal tersebut di awal, secepat cewek mengalaminya.

Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Cowok Sering Enggak Terlihat Galau Dibandingkan Cewek

Helen Fisher, seorang psikolog hubungan percintaan, pernah mangatakan kalau enggak ada orang lain yang bisa membantu dan menyembuhkan kita selain diri kita sendiri. Dan, Helen benar. Enggak ada yang bisa melakukan perubahan besar yang positif kalau dari kita sendiri enggak benar-benar mengizinkannya. Dan, saat kita masih patah hati, kita sangat membutuhkan peran diri kita sendiri ini. Patah hati membuat kita dipenuhi aura negatif, dan kita harus melawannya dengan memproduksi sendiri energi positifnya. Kita bisa mulai dengan terapi sederhana seperti mengucapkan kalimat-kalimat positif pada diri sendiri dengan teriakan keras yang berulang-ulang, seperti "...aku tahu aku bisa mandiri tanpa dia", "...aku bisa melakukan apa aja yang aku suka", dan lain-lainnya. Kedengarannya simpel, tapi ini bisa mendorong aura positif dari diri sendiri untuk keluar.

Tiap kali habis putus atau ditolak gebetan, kita ngalamin patah hati yang sakit banget rasanya. Males mau ngapain aja. Kita dipenuhi pemikiran negatif yang berhasil bikin kita sedih terus-terusan dan enggak tahu caranya bangkit lagi. Kalau udah begini, kita harus ingat kalau dunia kta enggak berakhir hanya karena kita patah hati pada seorang cowok. Kita harus lebih berani melihat patah hati dari sisi lain. Apakah benar perasaan patah hati itu hanya soal kesedihan dan duka yang berkelanjutan? Kalau kita tengok ke dalam hati kita, kita pasti temuin jawaban yang berbeda. Patah hati memang nyakitin dan bikin sedih, tapi, patah hati adalah cara kita buat belajar lebih kuat dan mengenali proses suatu hubungan.

Baca Juga: 7 Cara Anti Depresi Pasca Patah Hati

Sering kali kita merasa ingin hubungan sama pacar terlihat sempurna seperti relationship goals yang dipamerkan di medsos-medsos. Jadi sekalinya kita patah hati, kita ngerasa hancur, hubungan kita enggak sempurna dan lain-lain, sampai akhirnya kita malah suka banget jadi nyalahin diri sendiri karena kekurangan yang kita miliki. Padahal, namanya suatu hubungan, kita harus ingat ada jaatuh bangunnya, termasuk putusnya kalau emang hubungan itu udah enggak sehat buat diterusin lagi. Daripada terus berpikir pengen hubungan yang sempurna, gebetan sempurna, jadi sosok yang sempurna, dan berbagai sempurna-sempurna lainnya, kenapa kita enggak memandang kalau ketidaksempurnaan yang ada sebagai bagian dari sempurna itu sendiri?