Baper dan 4 Perasaan Lainnya Setelah Nonton Film 'La La Land'

By Astri Soeparyono, Senin, 23 Januari 2017 | 09:15 WIB
Pose andalan Mia (Emma Stone) dan Sebastian (Ryan Gosling) yang mengingatkan kita pada suatu malam di La La Land. (Astri Soeparyono)

Aku menonton film La La Land seminggu yang lalu. Berawal dari rasa penasaran untuk menyaksikan film yang katanya musikal, didukung oleh ajakan teman-teman yang juga ingin melihat acting si cantik Emma Stone. Akhirnya aku menonton film ini dan pulang dengan rasa puas. Menurutku film ini bagus banget. Film ini membuatku flashback ke satu minggu sebelumnya, saat aku mementaskan drama untuk nilai akhir mata kuliah Pengkajian Drama Inggris di Kampus. Well, this movie was so relevant. Aku tidak akan bercerita tentang alur filmnya, kalian bisa lihat trailer-nya di bawah, tapi aku ingin berbagi efek yang dirasakan setelah menonton film ini. Bagi yang suka musik, teater, dan lainnya, nya pasti suka hihi.

Yang satu ini kayanya udah pasti, apalagi buat kamu yang tipenya melankolis. Sepanjang film kita akan diajak untuk bernyanyi dan menikmati musik-musik indah. Koreografinya pun enggak kalah keren. Di awal film kita disuguhkan dengan cerita cinta yang manis antara dua orang pengejar mimpi, Mia Dolan (Emma Stone) dan Sebastian (Ryan Gosling). Mereka sungguh romantis. Setelah menonton filmnya kita pasti akan teringat dengan wajah bahagia mereka tiap kali bertemu, bernyanyi, dan menari berdua. Mereka saling menyemangati untuk mencapai impian masing-masing. Mia ingin menjadi seorang aktris, sedangkan Sebastian ingin menjadi seorang musisi Jazz. Siapa sangka ketika keduanya sudah berhasil meraih apa yang diidamkan sejak dulu, kesuksesan itu tak bisa dirasakan bersama. Mia menikah dengan pria lain dan bertemu kembali dengan Sebastian tanpa sengaja di klub milik Sebastian, klub yang namanya diusulkan oleh Mia dahulu; Seb's. Film ini sukses memberiku harapan yang tinggi akan kedua tokoh utama di awal, namun menusukku dengan akhir cerita yang mengundang air mata di akhir. Film ini sukses membuatku merasakan patah hati. Kalau kata lagu Taylor Swift, mungkin it was sad beautiful tragic love affair. Ini film sad ending. Ups, maaf spoiler.

True. Film ini memang drama musikal dengan genre romance aaand a touch of comedyOpeningnya saja menampilkan orang-orang yang bernyanyi-ria di kemacetan jalan tol. Selain menyanyi, mereka juga menari seru. Dari awal sampai akhir film, lagu-lagu yang beberapa diantaranya dinyanyikan langsung oleh Emma Stone dan Ryan Gosling memanjakan telinga kita. Ada juga John Legend yang ikut berperan dan menyumbangkan musiknya dalam film ini. Tak salah jika sepanjang perjalanan pulang setelah menonton kita bisa terus bersiul atau sekedar humming mengikuti melodi dalam filmnya. Yang juara sih lagu dengan judul "City of Stars"! Sampai ada salah seorang temenku yang bilang setiap bangun tidur dia langsung ingat City of Stars, kemudian nyanyi ha-ha-ha. Memang lagu dan instrumen dalam album soundtrack-nya akan mengingatkan kita ke cerita filmnya. Menurutku, lagu-lagu ini juga cocok banget untuk jadi pengantar tidur. Hmm I got my new lullabies. 

La La Land memiliki tempat sendiri di hati para penontonnya. Mereka yang telah menonton filmnya boleh jadi sangat terkesan dengan drama musikalnya, latar tempat, atau bahkan kostum yang digunakan para pemainnya. Hal ini memberikan banyak inspirasi untuk para ilustrator yang ingin menggambarkan tentang kisah La La Land melalui karyanya. Kamu bisa lihat akun official @lalaland di Instagram. Di sana akun tersebut me-repost beberapa artwork dari beberapa artists yang berasal dari negara-negara yang berbeda. Mewarnai film yang sedang booming ini, mungkin para ilustrator tersebut ingin berpartisipasi melalui gambar atau lukisannya. Termasuk aku, he he. Jujur, setelah pulang menonton film ini, aku enggak bisa move on. Aku ikut merasakan kesedihan yang terjadi di akhir cerita. Efeknya, aku menggambar semalaman sambil terbayang suara Sebastian yang menyanyikan lagu City of Stars, hwuaaaaaa.

La La Land bukan hanya menyuguhkan drama musikal, lagu-lagu, dan adegan tanpa arti. Namun film ini membuat kita lebih realistis bahwa 'hidup ini penuh kejutan'. Who knows apa yang akan terjadi pada kehidupan kita di masa yang akan datang? Film ini tentunya juga memiliki amanat-amanat yang bisa diambil dari berbagai sudut pandang. Banyak yang bisa dijabarkan, tapi menurutku pribadi, pesan yang paling melekat adalah... Ikhlaskan semua pengharapan pada Tuhan, termasuk jodoh yang ada di tangan Tuhan. Huahahaha *baperlagi.* Kembali ke poin satu. Siapa sangka Mia menikah dengan pria lain dan bertemu kembali dengan Sebastian tanpa sengaja. Padahal aku yakin mereka telah merencanakan sesuatu yang indah untuk kehidupan mereka berdua ke depannya, namun Tuhan berkehendak lain. Kita manusia bisa apa? Hmm okay, but life must go on. Percaya Tuhan punya rencana yang lebih baik. Bukan cuma soal jodoh, tapi untuk banyak hal. Kalau kata dosenku, kita harus selalu berharap untuk yang terbaik dan bersiap untuk yang terburuk.

Kalau di poin sebelumnya film ini terkesan menyuruh kita untuk pasrah, ikhlas, dan realistis dengan apa yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan, di poin ini aku ingin mengingatkan bahwa segala sesuatunya juga perlu usaha. Suatu pencapaian itu harus diiringi dengan usaha dan doa. Mia Dolan dan Sebastian sama-sama punya mimpi yang besar. Mereka bekerja keras untuk itu, namun mereka tak hanya sekali dua kali mengalami penolakan dalam mewujudkan mimpinya, bahkan mereka sempat putus asa. Life must go on. Mereka bangkit lagi, dengan semangat untuk mimpi mereka sampai akhirnya mereka berhasil. Mewujudkan mimpi itu tidak instan. Orang lain mungkin hanya melihat hasil akhirnya, tapi diri kita lah yang tahu prosesnya. Di part-part akhir film, Mia yang hampir putus asa dan berniat untuk mengubah haluan mimpinya mendapat dorongan besar dari Sebastian untuk mengikuti audisi yang mengantarkannya menjadi seorang aktris besar. Di audisi tersebut Mia bernyanyi, potongan liriknya mengatakan...

A bit of madness is key To give us new colors to see Who knows where it will lead us? And that's why they need us So bring on the rebels The ripples from pebbles The painters, and poets, and plays And here's to the fools who dream Crazy as they may seem Here's to the hearts that break Here's to the mess we make

Setiap film pasti memiliki aftereffects bagi siapa pun yang pernah menontonnya. La La Land adalah film yang bisa direkomendasikan untuk siapa pun yang menyukai romance yang dibalut secara musikal. Film yand disutradarai oleh Damien Chazelle ini berhasil meraup pendapatan yang besar dan mendapatkan banyak pujian serta penghargaan hingga masuk ke daftar 10 film terbaik tahun 2016 menurut American Film Institute.