Siap-Siap Tissue. Ini 5 Adegan Paling Mengharukan Dari Film Nominasi Oscar 2017, Lion

By Muti Siahaan, Jumat, 27 Januari 2017 | 06:04 WIB
Siap-Siap Tissue. Ini 5 Adegan Paling Mengharukan Dari Film Nominasi Oscar 2017, Lion (Muti Siahaan)

Kalau kita senang dengan cerita yang diambil dari kisah nyata, kita pasti akan suka dengan film Lion. Film yang disutradarai oleh Garth Davis   ini diambil dari buku dengan judul A Long Way Home yang ditulis oleh Sarro Brierley  berdasarkan pengalamannya mencari ibu dan kakaknya yang ada di India.

Film ini mendapatkan empat nominasi Oscar untuk katagori  best supporting actor, best supporting actress dan best adapted screeplay.  Karena ini film produksi Australia, maka film ini juga diputar dalam Festival Sinema Australia Indonesia 2016 yang berlangsung dari tanggal  27 Januari  sampai 5 Februari 2017. Sarro Brierley sendiri datang ke Jakarta untuk event ini, lho.   Info lebih lanjut bisa klik disini.

Baca juga: 8 Film Keren Peraih Nominasi Terbanyak Oscar 2017 Yang Wajib Kita Tonton

Saroo dan Guddu adalah dua kakak beradik yang sering mencari uang tambahan dengan cara mengambil batu bara dari kereta api yang sering melintas. Mereka hanya tinggal bersama ibu dan satu adik cewek yang masih kecil. Ibunya yang buta huruf bekerja sehari-hari sebagai pengangkat batu.

Guddu yang sudah lebih besar merasa bertanggung jawab akan kehidupan keluarganya. Jadi dia berusaha untuk mencari tambahan uang di stasiun kereta api. Suatu malam Saroo ngotot untuk ikut Guddu pergi ke stasiun kereta api. Karena Saroo lelah, Guddu meninggalkannya di stasiun dan berjanji  dia pulang kerja akan menjemput adiknya. 

Sayangnya setelah lama ditunggu Guddu enggak juga datang. Saroo mulai panik dan berkeliaran keliling stasiun kereta api sendiri. Tanpa sengaja dia terbawa dalam kereta api kosong hingga ke  Kalkuta.

Di Kalkuta Saroo harus berjuang hidup sendiri.Yang lebih menyedihkan dia sama sekali enggak bisa bahasa Benggali. Sarro bertekat untuk mencari Guddu dan pulang ke rumahnya. Namun apa daya dia sama sekali enggak tahu jalan pulang. Nama ibu dan nama kota tempat tinggal pun dia tak tahu pasti. Akhir Sarro dibawah ke sebuah panti asuhan.

Ternyata ada sebuah keluarga di Tasmania - Australia  yang tertarik untuk mengadopsinya. Tanpa bisa mengambil keputusan sendiri, Sarro akhirnya terbang ke Australia dan dia hidup menjadi bagian dari keluarga Brierley.