Sebenarnya Bukan Hanya Cowok, Tanpa Kita Sadari Cewek Juga Bisa Jadi Pemberi Harapan Palsu

By Debora Gracia, Jumat, 17 November 2017 | 13:50 WIB
Sebenarnya Bukan Hanya Cowok, Tanpa Kita Sadari Cewek Juga Bisa Jadi Pemberi Harapan Palsu (Debora Gracia)

Ketika cowok yang kita suka deketin kita, rajin nge-chat, sering ngajak jalan bareng, sampai bikin baper sendiri. Tapi ujung-ujungnya, dia enggak pernah ngajak kita pacaran.

Boro-boro ngajak pacaran, ini dia malah menghilang dan enggak ada kabar. Kita langsung kasih cap "cowok PHP" ke gebetan kita tersebut.

Dikasih harapan yang tinggi, lalu dijatuhkan begitu saja memang enggak enak banget. Apalagi kalau kita sudah terlanjur sayang. Tapi sebenarnya, pemberi harapan palsu itu enggak hanya ditujukan untuk cowok.

Tanpa kita sadari, mungkin kita juga pernah jadi seorang pemberi harapan palsu. Yang terjadi kemudian adalah kita enggak mau dikasih sebutan pemberi harapan palsu dan malah menyalahkan cowok yang deketin kita.

Atau bahasa lainnya adalah: kita enggak mau kehilangan fans.

Truth hurts. Mau enggak mau, kita harus mengakui dideketin cowok itu menyenangkan. Dikasih perhatian sama cowok itu bikin happy.

Tapi kalau mau-mau saja dideketin lebih dari satu cowok, apakah kita masih bisa merasakan hal yang menyenangkan itu?

"Aku pernah dekat dengan satu cowok, sebut saja A. Ya, sering chat-chatan dan teleponan, tapi enggak pernah jalan bareng dan dia juga belum pernah ngajak jalan.

Kita terus seperti itu sampai berbulan-bulan dan jujur aku suka dengan si A. Tapi kayaknya enggak mungkin untuk nanyain ke dia langsung gimana kelanjutan hubungan kami.

Sampai akhirnya aku enggak sengaja sering hangout bareng si B, sebenarnya rame-rame dengan teman lainnya sih, tapi si B ini selalu kasih perhatian lebih ke aku.

Mungkin aku yang kegeeran, mungkin tidak. Waktu si B beranikan diri ngajak jalan berdua, aku mengiyakan tapi kondisinya disitu aku masih rutin kontak dengan si A.

Aku enggak merasa bersalah karena keduanya belum jadi pacarku. Tapi memang sampai saat ini, keduanya enggak ada yang pernah minta jadi pacarku dan aku juga mulai merasa nyaman mendapatkan perhatian dari keduanya." (There, 18 tahun)

"Kalau aku prinsipnya satu: deketin cewek yang enggak lagi dekat dengan cowok lain. Ini penting banget sih karena pernah kejadian aku dekat dengan cewek, mulai kontakan dengan intens dan respon dia juga baik banget.

Singkat kata, aku sudah berencana mau 'nembak' dia, tapi aku tahu dari temannya kalau dia lagi dekat dengan cowok lain juga. Aku pun akhirnya tahu kalau mereka pernah jalan bareng.

Duh, rasanya kayak diselingkuhin tapi ya bukan salah dia juga, kan belum jadi pacarku. Cuma setelah itu jadi ilfil banget sih. Ngerti banget kok cewek harus memilih tapi kalau pas PDKT saja enggak bisa setia, gimana nanti kalau pacaran?" (Ari, 17 tahun)

Ada dua tipe cowok pas PDKT, pertama yang cuma main-main dan flirting saja. Kedua yang beneran niat buat deketin kita dan pengin menjadikan kita pacarnya.

Kita sebagai cewek harus bisa melihat perbedaan di antara keduanya itu. Mungkin banget kalau ada dua cowok dalam waktu bersamaan mendekati kita dan enggak ada salahnya untuk melihat dulu perbedaan perilaku di antara dua cowok tersebut.

(Baca juga:

Bisa saja yang satu hanya menjadikan kita teman chat di saat dia lagi bosan tengah malam dan yang satu serius mau mengenal kita. Melihat dua perilaku berbeda, kita harus berani memilih.

Enggak ada jaminan kalau pilihan kita tepat, tapi pilihan ya tetap pilihan. Kita harus berani dengan segala konsekuensinya.

Istilahnya jangan mau dicap dengan istilah takut kehilangan fans atau pemberi harapan palsu. Karena kalau keadaannya berbalik, gebetan ternyata juga nge-gebet cewek lain, pasti rasanya juga sakit kan, girls?