Untuk ukuran cewek yang belum punya penghasilan sendiri, kita enggak bisa membeli skincare yang harganya tinggi-tinggi. Well, kecuali kalau dibeliin sama orangtua, ya. Hi-hi-hi.
Kadang kita bingung juga, kenapa beberapa produk skincare harganya bisa mencapai jutaan dan enggak terjangkau. Selain itu, produk-produk skincare ini juga enggak bisa kita dapatkan di sembarang tempat. Penasaran kenapa bisa begini?
Ketika kita menimbang-nimbang untuk membeli skincare high-end yang harganya cukup tinggi, kita pasti memikirkan kualitas dan isi produknya. Dengan produk yang lebih mahal, artinya kita akan mendapatkan skincare dengan bahan yang berkualitas dan berteknologi tinggi, kan? Kenyataannya enggak juga.
Kayak yang dikutip dari de Lemos, analoginya kayak gini, kalau kue red velvet lagi tren dan semua orang menyukainya, tapi perusahaan lain membuatnya dengan cream cheese frosting, maka frosting itu adalah signature dari brand yang mengeluarkannya.
Hal ini juga berlaku untuk skincare. Kalau ada satu formula yang ampuh, mereka akan menambahkan suatu bahan signature dan membuat packaging yang lebih menarik. Jadi, ini enggak selalu tentang formula.
Sebagian cewek memilih memakai skincare yang harganya lumayan mahal, karena mereka menyukai tekstur sekaligus wanginya. Hal ini terkadang enggak bisa kita temui dari skincare drugstore yang kebanyakan memiliki tekstur dan wangi serupa.
Berkaca dari analogi kue red velvet tadi, tekstur dan wangi merupakan salah satu signature yang juga jadi unggulan skincare mahal. Untuk membuat tekstur krim yang enggak ada duanya, sebuah perusahaan mesti melakukan uji laboratorium serta memakai bahan tertentu, yang bisa jadi harganya cukup mahal.
(Cek di sini 6 Kesalahan Memakai Skincare yang Mungkin Masih Kita Lakukan dan Wajib Dihentikan)
Setiap skincare punya fungsi masing-masing dengan bahan yang berbeda pada setiap brand. Kita bakal nemuin berbagai produk pemutih kulit atau perawatan jerawat di luaran sana.
Nah, biasanya ada perbedaan pada bahan dasar dari skincare high end dan skincare drugstore. Kalau kita teliti membaca ingredients dari setiap skincare yang kita beli, kita bakal menemukan perbedaan kentara ini.
Dermatologist Mona Gohara mengatakan, produk yang murah atau dibeli dari drug store biasanya cenderung enggak bertahan lama dan gampang rusak. Produk yang lebih mahal cenderung lebih efektif dan kemasannya juga tergolong awet.
Yap, selain isi produk yang memiliki keunggulan tersendiri, kemasan juga ambil peran penting. Skincare mahal seringkali memiliki kemasan yang solid dengan desain elegan. Dengan kemasan kayak gini, orang jadi punya ketertarikan tersendiri. Skincare mereka juga enggak akan cepat rusak hanya karena jatuh atau kena banting.
Sumber: stylecaster.com, byrdie.com