5 Hal Tentang Latte Factors, Kebiasaan yang Tanpa Disadari Bikin Uang Jajan Cepat Habis

By Ifnur Hikmah, Kamis, 2 Februari 2017 | 11:00 WIB
Foto: afterellen.com (Ifnur Hikmah)

Rasanya baru kemarin dapat uang jajan bulanan, tapi kok sudah habis aja, ya? Hmm… kira-kira uang jajan kita ke mana aja, nih? Coba, deh, perhatikan lagi pengeluaran kita. Jangan-jangan tanpa sadari kita sering membelanjakan uang untuk barang atau makanan tertentu yang sebenarnya enggak penting-penting banget. Hal ini disebut dengan istilah Latte Factors. Berikut 5 hal tentang Latte Factors, kebiasaan yang tanpa disadari bikin uang jajan cepat habis.

Sebenarnya apa, sih, Latter Factors itu? Latte Factors merupakan pengeluaran kecil yang dikeluarkan berkali-kali tanpa kita sadari. Seringnya apa yang dibeli enggak terlalu penting tapi rutin dilakukan. Istilah ini pertama kali diungkapkan oleh David Bach, karena kebiasaannya membeli Latte setiap hari.

Bagi setiap orang, Latte Factors itu bisa bermacam-macam. Misalnya transportasi online yang kita pakai setiap hari, hobi nongkrong di coffee shop seminggu beberapa kali, biaya antar bank yang ditarik ketika kita mengambil uang di ATM bank lain, nongkrong di café, dan lainnya.

Mungkin kita berpikir, makanan atau pakaian yang dibeli kan penting? Hal ini benar, kok, tapi kalau jumlahnya banyak, itu bisa termasuk ke Latte Factors. Misalnya, kita enggak harus selalu beli baju atau sepatu setiap bulan. Alih-alih pakai transportasi online, kita bisa memakai transportasi umum yang lebih murah, kecuali kalau terdesak, dan enggak harus nongkrong beberapa minggu sekali atau ngopi beberapa minggu sekali juga, kan?

Kalau dipikir-pikir, Latte Factors ini bikin boros karena kita enggak sadar sudah mengeluarkannya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank Permata, dalam sebulan kita bisa mengeluarkan uang sampai Rp 900.000 buat Latte Factors ini. Umumnya adalah untuk membeli barang-barang penunjang penampilan.

Alasan kenapa kita suka membelanjakan uang untuk hal-hal seperti ini adalah untuk mendapatkan kesenangan. Tapi, ini hanya kesenangan sesaat alias instant gratification. Instant gratification yaitu dorongan untuk mendapatkan sesuatu tanpa penundaan. Ketika pengin sesuatu, kita harus segera memenuhinya saat itu juga.

Ada empat cara yang bisa kita contek nih. Yaitu Stop, maksudnya ketika pengin sesuatu, cek lagi apakah kita benar-benar membutuhkannya. Jangan-jangan kita cuma pengin doang. Seringkali kita tergoda beli sesuatu atas iming-iming sale atau bonus, padahal sebenarnya enggak terllau penting.

Menyadari banyaknya hal-hal kecil yang enggak disadari bikin kita boros, Bank Permata mengeluarkan cara jitu buat mengatasi hal ini, nih. Melalui gerakan #sayanguangnya, diharapkan semakin banyak yang bisa mengatur keuangan dengan baik, jadi semakin mengurangi gaya hidup konsumerisme yang bisa bikin boros, deh. Bank Permata juga mengeluarkan tabungan Permata Bebas yang bisa menghindarkan kita dari Latte Factors ini. “Enggak hanya mengurangi biaya-biaya ini, nasabah juga bisa menambah isi tabungan dari cashback yang didapat dari belanja kebutuhan dasar. Di tahun 2017 ini Permata Tabungan Bebas memberikan cashback 10% untuk belanja di supermarket, mengisi bahan bakar di SPBU, menggunakan transportasi online dan berbelanja kebutuhan di toko online mana saja setiap tanggal 20 dan 17 sampai bulan April 2017,” ungkap Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking PermataBank. Jadi, kita bisa lebih hemat, deh.