Teori kedua, menurut Don Hahn, alasannya datang dari kisah nyata Walt Disney sendiri. Hal ini memang enggak pernah diceritakan langsung oleh Walt Disney, tapi dianggap paling masuk akal dan juga cukup tragis untuk didengar.
“Di awal tahun 1940an, Walt Disney sudah membeli sebuah rumah dan mengajak ayah dan ibunya untuk pindah. Suatu hari, ada beberapa dari pekerja studio yang datang untuk memperbaiki tungku api di rumah mereka.
Tapi entah mengapa, tungku api tersebut bocor dan mencelakakan kedua orangtuanya. Ayahnya sempat dirawat di rumah sakit, tapi ibunya meninggal dunia.
Walt Disney enggak pernah membicarakan hal tersebut karena ia menganggap kepergian ibunya merupakan kesalahannya,” ucap Don Hahn.
“Tentunya kebahagiaan seorang anak ketika bisa membelikan rumah untuk orangtuanya. Tapi, Walt Disney enggak pernah menyangka bahwa semuanya berakhir dengan tragis.
Aku bukan seorang psikolog, tapi aku rasa kisah nyata Disney tersebut benar-benar menyentuh semua orang,” lanjutnya.
Jadi, menurut kalian, teori mana yang paling memungkinkan, girls?
Apapun teorinya, kisah pasti setuju kalau cerita Disney memang selalu bisa menyentuh hati dan enggak terlupakan.