7 Pemotretan Fashion yang Menuai Kontroversi Karena Menyinggung Unsur Budaya

By Lana Syahbani, Minggu, 7 Januari 2018 | 12:50 WIB
7 Pemotretan Fashion yang Menuai Kontroversi Karena Menyinggung Unsur Budaya (Lana Syahbani)

Konsep pemotretan fashion bisa dibuat sekreatif mungkin. Pemilihan lokasi, makeup, pemilihan model, sampai outfit jadi faktor yang mempengaruhi hasil akhir sebuah foto.

Tapi, ternyata kita enggak bisa sembarangan kalau sudah menyangkut unsur kebudayaan. Ada yang namanya cultural appropriation yang mesti dipatuhi.

Kita enggak bisa memakai aksesori, pakaian, atau apapun yang mencerminkan identitas kebudayaan dengan cara yang enggak tepat, apalagi cuma buat kepentingan popularitas.

Model-model ini sempat mendapatkan kritik karena melakukan kesalahan barusan. Cari tahu kasus selengkapnya 10 pemotretan fashion yang menuai kontroversi karena menyinggung unsur budaya di sini. Yuk!

Baca juga: 5 Rahasia Percaya Diri Tampil di Depan Umum dari Model, Karlie Kloss

1. Karlie Kloss berdandan seperti geisha untuk Vogue

Karlie benar-benar merasa bersalah dan merilis permohonan maaf atas kasus ini. Foto-foto ini menyinggung masyarakat Asia, karena ada unsur white washing, di mana orang kulit putih memakai atribut kebudayaan kultur Asia.

2. Gigi Hadid dan model runway lainnya dengan gaya dreadlock di fashion show Marc Jacobs

Orang kulit hitam mendapatkan kritik selama bertahun-tahun karena rambut dreadlock mereka. Namun, untuk fashion show ini Marc Jacobs menggunakan model rambut dreadlock dan menuai kritikan dari banyak pihak.

3. Gigi Hadid dengan rambut afro dan kulit hitam untuk Vogue

Lagi-lagi kasus yang sama muncul dari majalah fashion yang satu ini.

4. Karlie Kloss memakai atribut suku indian di pagelaran Victoria’s Secrets

Kita memang sudah sering melihat atribut kepala yang satu ini digunakan dalam berbagai pemotretan fashion. Padahal, aslinya hanya kepala suku yang boleh menggunakannya.

5. Model Givenchy dengan gaya seperti chola

Chola adalah sebutan untuk imigran Meksiko-Amerika. Mereka berdandan dengan rambut halus yang dibuat menempel ke dahi dengan minyak rambut, serta memakai anting bulat besar.

Ketika sebuah sub-kultur kaum termarjinalkan dipakai sebagai fashion, kita enggak bisa menyebut itu keren.

6. Lara Stone untuk Vogue

Sangat disayangkan kenapa Vogue enggak memakai model berkulit hitam. Mereka malah repot-repot menjadikan model kulit putih menjadi berkulit hitam.

7. Kate Moss untuk The Independent

Masih sama kayak kasus sebelumnya, model kulit putih dijadikan berkulit hitam. Mirisnya, ini merupakan isu tentang Afrika. 

Sumber: gurl.com