“Aku punya dua orang teman dekat. Dulu, kita selalu bareng. Karena suatu masalah, mereka berdua jadi berantem dan saling benci satu sama lain. Salah satunya suka banget curhat sama aku kalau dia enggak suka banget sama teman kita yang satu lagi. Aku jadi bingung harus gimana karena mereka enggak mau baikan.” (Odilia, via email)
Karena suatu kesalahpahaman, dua orang teman terbaik kita bisa saling perang dingin alias berantem. Kita pun terjebak deh berada di tengah-tengah mereka.
Bingung dan enggak tahu harus bersikap kayak gimana karena tanpa disadari mereka memaksa kita untuk memihak. Dengan curhat kepada kita, itu berarti mereka pengin menarik kita untuk bersekutu. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
(Baca juga: 10 tipe toxic friends di drama Korea yang harus dihindari)
Terjebak di tengah-tengah memang enggak enak banget. Tapi, penting untuk tahu sebenarnya apa, sih, masalah di antara mereka. Sehingga kita bisa membantu mencari jalan tengah untuk menyelesaikan permasalahan di antara mereka.
Namun ingat, tugas kita hanya sebatas membantu, bukannya ikut campur dan memaksakan kalau mereka harus baikan. Untuk bisa baikan, itu harus datang dari keinginan mereka sendiri, bukan atas desakan kita.
“Aku pernah punya pengalaman kayak gini. Dua orang teman aku sempat salah paham gara-gara cowok. Akhirnya mereka musuhan dan berusaha mengajakku memihak. Aku udah coba sih buat mendamaikan mereka, tapi kayaknya enggak bisa didamaikan. Akhrinya aku tegasin aja, aku tetap temanan sama mereka, dan kalau emang mereka masih mau diam-diaman ya itu urusan mereka. Ada kali enam bulanan sampai akhirnya mereka baikan lagi,” (Sasa, 17 tahun, Bekasi)
(Baca juga: ekspektasi yang dimiliki anak SMA saat jadi mahasiswa)
Psikolog Roslina Verauli menyarankan tindakan yang bisa kita lakukan kalau berada di situasi ini. Beliau bilang, “Kita butuh memilah, bahwa hubungan kita dengan mereka kadang enggak ada hubungannya dengan hubungan di antara mereka berdua. Jadi, ktia harus bisa tetap berteman dengan mereka secara seimbang.”
Selain itu, mbak Vera juga menyarankan agar kita bisa bersikap tegas kalau kita enggak mau memihak di antara mereka dan enggak ingin terlibat. Jadi, ketika A lagi curhat soal B, kita bisa dengerin aja dan enggak mendukung A. Begitu B curhat soal A, kita juga bersikap yang sama.
Mbak Vera menambahkan, “Tuntun mereka untuk bicara langsung berdua daripada membicarakannya denganmu. Kelak saat mereka berbaikan, kamu enggak lantas jadi tersingkir dari pertemanan karena mereka punya riwayat ‘negatif’ soal kita.”
Nah, kalau gitu jangan bingung lagi mengambil sikap, ya, girls!