Enggak Cuma Cinta yang Pada Pandangan Pertama, Persahabatan Juga Bisa. Ini Penjelasannya

By Averina Lita, Rabu, 1 November 2017 | 13:20 WIB
5 Pelajaran tentang Persahabatan yang Bisa Kita Ambil dari Drama Fight For My Way (Averina Lita)

Waktu pertama kali masuk SMA atau kuliah dan enggak kenal siapa-siapa, biasanya ada beberapa orang yang bikin kita enggak malu buat ajak ngomong duluan. Bisa jadi karena menurut kita orang itu terkesan ramah atau karena gaya berpakaiannya mirip sama kita. Pernah mengalami hal kayak gini? Ternyata enggak cuma cinta yang pada pandangan pertama, persahabatan juga bisa lho. Ini penjelasannya.

(Baca juga: 

Menurut beberapa penelitian, chemistry yang kita miliki bareng teman kita sama kayak chemistry dengan pacar. Studi dalam jurnal Social and Personal Relationships melibatkan beberapa mahasiswa di tingkat awal kuliah. Kebanyakan dari mereka mengaku masih menjalin hubungan akrab sama teman-teman pertama mereka, karena merasa cocok satu sama lain. Memang sih, enggak ada jaminan kita akan terus sahabatan sama teman pertama kita. Tapi seenggaknya kita jadi lebih semangat buat membangun hubungan secara lebih aktif sama dia karena udah merasa cocok.

Kesan pertama biasanya akurat, makanya kita menggunakan kesan pertama yang baik itu sebagai motivasi buat mengusahakan pertemanan. Apalagi sebagai cewek, dari kecil kita terbiasa lebih gampang percaya sama perasaan. Ada dua alasan yang muncul saat kita memulai persahabatan pertama kali, yakni alasan kognitif yang lebih mengandalkan rasio dan alasan emosi yang kita kenal denagn intuisi. Chemistry pribadi lebih condong ke perasaan nyaman yang kita rasakan sama sahabat.

(Baca juga: 11 Pertanyaan Ini Cuma Bisa Kita Tanyakan ke Sahabat. Apa Aja Ya?)

Penelitian lain menemukan kalau kemungkinan kita bisa merasakan persahabat pada pandangan pertama tergantung sama kepribadian kita. Orang yang lebih mudah setuju dan terbuka umumnya mengaku mereka bisa merasakan chemistry instan yang kuat dengan sahabat. Tapi bukan berarti kita yang termasuk introvert enggak bisa merasakannya, ya.

Berdasarkan penelitian di tahun 2009, ada dua daerah di otak kita yang aktif bekerja waktu kita bertemu sama orang baru. Yang pertama adalah amygdala, daerah dalam otak yang berhubungan sama emosi. Satunya lagi adalah korteks posterior cingulate yang terhubung dengan memori autobiografi. Korteks ini juga membantu kita menimbang keputusan dan menilai sesuatu. Setelah menilai orang itu, baru deh, kita bikin keputusan mau dekat sama dia atau enggak.

(Baca juga: 5 Cara Menyikapi Sahabat yang Punya Sahabat Baru)