5 Pelajaran Jadi Cewek Pemberani dari Belle di film Beauty and the Beast (2017)

By Debora Gracia, Sabtu, 18 Maret 2017 | 02:00 WIB
5 Pelajaran Jadi Cewek Pemberani dari Belle di film Beauty and the Beast (2017) (Debora Gracia)

Film kartun Disney yang menjadi kesayangan kita sejak masih kecil, Beauty and the Beast dibuat remake-nya dalam bentuk live action tahun ini. Emma Watson sebagai Belle dapat dikatakan berhasil membawakan peran ini dengan sangat baik. Karakter Belle yang menonjol dalam film ini adalah sosok cewek pemberani.

Tentunya kita bisa belajar jadi cewek pemberani dari Belle dari film Beauty and the Beast, ini 5 pelajaran yang bisa kita tiru:

Belle, adalah seorang gadis yang sangat berbeda dengan gadis sepantaran yang ada di desanya. Berbeda di sini maksudnya, dia punya pemikiran yang berbeda. Ketika gadis yang lain sukanya hanya berdandan dan merias diri, ia lebih suka membaca buku dan bermimpi besar.

Belle dianggap aneh oleh seluruh warga di desa kecilnya, ia juga diremehkan, tapi Belle enggak peduli. Ia tetap teguh pada pendiriannya. Belle yang berani mendobrak aturan di desanya bahwa cewek enggak boleh pintar dan mematahkan stigma kalau cewek itu enggak bisa berpikir cerdas.

Kalau kita benar, kita harus berani mengungkapkannya. Itu lah yang dilakukan oleh Belle, ia adalah sosok cewek pemberani jika berbuat benar. Seperti waktu ia melawan Gaston yang mengatakan ia sudah sakit jiwa karena membicarakan tentang the Beast.

Saat tahu ayahnya dalam celaka, Belle langsung pergi menemui ayahnya dan berusaha menyelamatkannya. Meskipun setelah itu ia rela dikurung, ia berani mengambil resiko tentang bahaya yang mungkin ada di hadapannya. Sewaktu dikurung pun, Belle juga memakai berbagai cara untuk bisa kabur, hingga akhirnya ia menyadari istana the Beast enggak seburuk dalam pikirannya.

Ketika ia dikurung dalam istana the Beast dan the Beast mengajaknya makan malam bersama, Belle dengan tegas menolak. Ia enggak peduli sekalipun setelah itu the Beast sangat marah padanya. Ia juga enggak mau dikatakan sebagai seorang putri. Dari sini kita bisa belajar untuk mengatakan tidak ketika enggak sesuai dengan apa yang kita mau.

Kita harus berani mengungkapkan perasaan kita pada seseorang, itu yang dilakukan Belle pada the Beast. Kalau saja ia enggak mengungkapkannya, maka the Beast enggak akan berubah menjadi pangeran sesungguhnya.

Lebih baik berani menyatakan perasaan daripada menyimpannya saja, belajar dari seorang Belle.