Hati-hati! 6 Hal Negatif Ini Bisa Jadi Lebih Parah Saat Kita Memasuki Masa Remaja

By Averina Lita, Selasa, 21 Maret 2017 | 05:11 WIB
Hati-hati! 6 Hal Negatif Ini Bisa Jadi Lebih Parah Saat Kita Memasuki Masa Remaja. Foto: mic.com (Averina Lita)

Masa remaja membawa banyak perubahan dalam diri dan hidup kita. Enggak cuma bisa menikmati keuntungannya, kita juga harus siap menghadapi segala keribetannya, termasuk kemungkinan buat merasakan berbagai perasaan aneh yang makin meningkat. Bukan cuma karena pengaruh pubertas yang memengaruhi cara berpikir dan fisik kita, tapi juga tuntutan dari lingkungan sekitar. Kita mulai dipercayakan tanggung jawab lebih, serta mulai diperlakukan dengan lebih dewasa.

Padahal… belum tentu kita siap menerima itu semua. Kita masih seringkali merasa enggak yakin dengan berbagai keputusan yang perlu kita buat, atau bahkan kehidupan macam apa yang sedang kita jalani. Hati-hati! 6 hal negatif ini bisa jadi lebih parah saat memasuki masa remaja, girls. Makanya kita perlu mempersiapkan diri supaya bisa melaluinya dengan baik.

Baca juga:

Banyak hal yang bisa bikin kita merasa stres, mulai dari setumpuk tugas, ujian, masalah keluarga, pertemanan, sampai PDKT dengan gebetan. Berdasarkan penelitian, remaja merasakan dampak stres yang lebih kuat dibanding orang dewasa. Karena prefrontal cortex—bagian otak yang membantu dalam pengambilan keputusan—kita belum berkembang sempurna, kita lebih sering lagi membuat keputusan yang kurang tepat atau salah saat mengalami stres, sehingga pada akhirnya bikin kita tambah stres. Bagian otak ini juga bisa terhambat perkembangannya karena stres yang kita alami.

Jadi kalau kita mengalami berbagai kejadian yang bikin kita stres, sangat disarankan buat istirahat sejenak, girls. Jangan memaksakan diri menghadapi stres itu. Pikirkan hal lain yang bisa membuat kita lebih tenang atau bisa juga dengan mencoba tidur.

Baca juga:

Kalau dulu saat masih kecil, kita cenderung enggak peduli mengenai pendapat orang lain tentang kita, hal ini perlahan berubah seiring memasuki masa remaja. Pada tahun 2013, peneliti dari Harvard University, AS, menyuruh remaja untuk nonton suatu video dan memberitahu mereka kalau ada orang yang melihat mereka nonton dari luar ruangan. Hasilnya, remaja tersebut cenderung menahan diri secara emosional karena tahu sedang diawasi. Kalau kita tahu sedang diawasi orang lain atau berada di ruang publik, secara enggak sadar kita akan bertingkah laku dengan berbeda dibanding waktu tahu kita sendirian. Bukan cuma karena demi jaga image, tapi juga karena tingkat kesadaran diri kita makin meningkat. Apalagi saat remaja, kita berpikir kalau semua orang mengawasi gerak-gerik kita setiap saat.

Baca juga:

Klik halaman berikutnya untuk cari tahu hal negatif lain yang bisa jadi lebih parah saat memasuki masa remaja, yuk!