Kita semua pasti udah tahu kalau setiap negara punya tradisi sendiri yang tentunya berbeda dengan tradisi negara lain. Tapi siapa sangka negara semaju Inggris atau Jepang, ternyata menyimpan tradisi yang kelam dan berlangsung selama lebih dari ratusan tahun. Tradisi ini ada yang berhubungan dengan nyawa diri sendiri dan orang lain juga, lho. Terlepas dari benar atau enggaknya tradisi tersebut menurut pandangan keyakinan maupun budaya kita, kita tetap harus menghormatinya ya, girls. Berikut 5 tradisi paling kelam dari berbagai negara.
Tradisi Harakiri atau yang lebih dikenal sebagai Seppuku oleh orang Jepang sendiri, merupakan ritual bunuh diri yang dilakukan oleh samurai dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus mereka demi memulihkan nama baik setelah gagal menjalankan tugas. Zaman dulu seppuku dilakukan secara sukarela oleh samurai yang ingin mati terhormat dibanding ditangkap musuh dan disiksa, atau sebagai hukuman atas kejahatan atau perbuatan yang memalukan. Sebenarnya tradisi ini udah resmi dihapuskan pada tahun 1873 setelah Restorasi Meiji, tapi udah terlanjur mengakar bagi orang Jepang.
Serangkaian ritual harus dilakukan, di antaranya orang yang ingin bunuh diri harus mandi dulu, mengenakan pakaian putih, makan, baru kemudian duduk diam dengan tant? (pisau kecil) diletakkan di hadapannya. Setelah menulis puisi, mereka akan menusukkan tant? ke bagian kiri perut, menggesernya ke kanan, kemudian ke bagian atas supaya isi perut keluar. Setelah itu, baru kemudian Kaishakunin (sang pendamping) akan menyabet leher orang tersebut dan tant? bekas pakai diletakkan di piring bekas makan.
Seppuku pertama kali dilakukan oleh Minamoto no Yorimasa saat Perang Uji tahun 1180. Setelah itu banyak dilakukan oleh Daimyo (pemimpin tertinggi kaum Bushi) yang kalah pada suatu perang. Tindakan ini memberi dampak psikologi bagi pengikutnya, sehingga enggak ada yang berani melakukan perlawaan. Dalam perkembangannya, Seppuku dilakukan oleh seseorang untuk menunjukkan rasa keenggaksetujuannya pada keputusan penguasa, baik raja maupun pemerintah modern.
Meski praktik polyandry merupakan sesuatu yang ilegal di India, tapi buktinya di Desa Malang yang ada di Himachal Pradesh, praktik ini masih terjadi sebagai bagian dari tradisi. Penduduk setempat mengaku terinspirasi dari kisah Mahabharata, di mana Putri Dropadi yang merupakan anak dari Prabu Drupada, menikah dengan Pandawa lima, yakni Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Selain karena tradisi, masalah ekonomi juga memaksa cowok di desa ini membagi istri mereka dengan saudara cowoknya yang lain. Karena enggak banyak lahan yang bisa ditanami, mereka lebih memilih membagi istri dibanding harus berbagi tanah.
Klik halaman berikutnya untuk cari tahu tradisi paling kelam dari berbagai Negara lainnya, yuk!