Ini Fakta Soal Ular Python, Kita yang Tinggal di Wilayah Tropis Harus Tahu

By Astri Soeparyono, Jumat, 31 Maret 2017 | 03:40 WIB
Tahu, harus. Ketemu, kalau bisa jangan. (Astri Soeparyono)

Seorang petani sawit di Mamuju, Sulawesi Barat, ditemukan meninggal di dalam perut ular python. Seketika, videonya menjadi viral. Banyak mitos soal ular menelan manusia, tapi kali ini buktinya nyata, membuat netizen geger. Tapi sebenarnya, apakah benar seperti berbagai judul berita online kalau ular ini memang ‘memangsa’ manusia? Ini fakta soal ular python, kita yang tinggal di wilyah tropis harus tahu.

Piton, sanca, sanca kembang, sanca batik, ular sawah; sawah-n-etem (Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated python atau kerap disingkat retics. Sedangkan nama ilmiahnya yang sebelumnya adalah Python reticulatus, kini diubah genusnya menjadi Malayopython reticulatus.

Merupakan ular terpanjang di dunia, bisa mencapai 10 meter.

Bisa lebih dari 25 tahun.

September - Maret. Dan bisa menghasilkan 10 sampai 100 telur.

Hutan rimbun, lembab, dan sangat bergantung pada ketersediaan air.

sub-Sahara Afrika, Australia, Nepal, India, Sri Lanka, Burma, Cina, dan Asia Tenggara.

Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Halmahera, dan Sulawesi.

: Mamalia, reptil

Melilit hingga mangsa mati lemas atau serangan jantung lalu menelannya utuh. Mereka bisa melakukan ini karena rahangnya yang fleksibel dan bisa meregang. Sebenarnya menelan manusia berbahaya buat python, karena tulang belikat manusia terlalu kuat dan enggak bisa dilipat.

Peneliti reptil dan amfibi dari Insitit Pertanian Bogor (IPB), Mirza D Kusrini, mengungkapkan, python yang sampai memangsa manusia biasanya mengalami kelaparan akibat tak menemukan mangsa. Itu bisa terjadi karena stok mangsa di alam memang berkurang atau kondisi habitat yang sudah rusak.

Dalam kondisi biasa, python tidak punya kecenderungan menyerang dan memangsa manusia. "Pada dasarnya semua ular itu hewan yang pemalu, tidak menampakkan diri. Kalau berhadapan saja, dia juga akan cenderung menghindar, tak seperti singa misalnya yang menyerang," kata Mirza, seperti dilansir Kompas.com.

Menurut dosen Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, Rahmansyah kepada The Jakarta Post, kejadian di Sulawesi ini bisa jadi karena banyaknya hutan yang menjadi rusak dan gundul di Negara kita, sehingga mereka kehilangan habitat dan mangsanya, mereka pun masuk ke wilayah manusia. 

Malah menurut Wikipedia, justru manusia yang memangsa python. Sanca banyak diburu untuk diambil kulitnya. Lebih dari 500.000 potong kulit sanca kembang diperdagangkan setiap tahunnya. Sebagian besar kulit-kulit ini diekspor dari Indonesia, dengan sumber utama Sumatera dan Kalimantan. Semua adalah hasil tangkapan di alam liar. Hingga saat ini, ular ini belum dilindungi undang-undang.

Menurut data Pakar ular dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, seekor ular python sepanjang 5,3 meter pernah menelan manusia di Palu. 

Seorang bocah lelaki berumur sepuluh tahun dilaporkan telah ditelan oleh seekor ular python.

Seekor ular Sanca Burma berusaha menelan bulat-bulat seekor buaya. Karena ukuran buayanya terlalu besar, keduanya mati.

Ular python peliharaan yang kelaparan kabur dari kandangnya, dua orang anak yang sedang tertidur menjadi korban.

Seorang petani sawit (25) ditemukan di dalam ular python berukuran 7 meter. Menurut BBC Indonesia, bisa jadi ini merupakan kasus pertama di mana ada buktinya berupa foto dan video.

Klik di sini untuk mencari tahu apa yang harus kita lakukan ketika bertemu ular, termasuk ular phyton, di sekitar rumah atau ketika berlibur.