Sebuah tindakan mulia yang jujur dilakukan Pak Hardjosudiro karena ingin berbagi dengan orang lain, terutama mereka yang lebih membutuhkan.
Ada ribuan guru di jenjang SD hingga SMA di Aceh Utara yang disebut sebagai guru dengan status Lillahitaala. Artinya, guru tersebut enggak punya penghasilan yang tetap tiap bulannya.
Guru-guru tersebut hanya digaji per jam dia mengajar, bayarannya pun variatif mulai dari 7ribu hingga 15ribu per jam.
Tapi mereka tetap setia mengabdi dan kalau pun ingin mendapatkan penghasilan tambahan adalah dengan memberikan les kepada murid-muridnya.
Seorang guru bernama Hevny Yanita Sarifudin berbagi lewat medsos Facebook-nya tentang perjuangannya menerjang lumpur ketika hendak mengajar.
Guru tersebut berasal dari Kabupaten Oku, Sumatera Selatan, yang sebenarnya memposting hal tersebut sebagai wujud permintaannya pada pemerintah untuk segera membenahi jalanan menuju sekolahnya itu. Namun foto-fotonya tersebut menjadi viral dan menunjukkan perjuangan seorang guru untuk bisa mengajar.
(5 Kisah Inspiratif dan Mengharukan Tentang Perjuangan Seseorang Meraih Wisuda)