4 Perayaan Kelulusan yang Berakhir Enggak Bahagia dan Enggak Perlu Kita Tiru

By Debora Gracia, Jumat, 5 Mei 2017 | 05:46 WIB
4 Perayaan Kelulusan yang Berakhir Enggak Bahagia dan Enggak Perlu Kita Tiru (Debora Gracia)

Konvoi kelulusan SMA berakhir dengan tawuran, penganiayaan, dan kerusuhan terjadi di Klaten, Jawa Tengah. Di antara 113 pelajar dari sejumlah SMK dan SMA yang ditangkap karena konvoi yang berakhir rusuh, sebanyak 101 pelajar diperbolehkan pulang karena enggak terbukti melakuakn tindakan kriminal.

Tapi sisanya, terbukti melakukan tindakan kriminal seperti membawa senjata tajam, merusak rumah warga dengan melempari batu, sambil merusak motor dan mobil di jalan. Enggak hanya itu, mereka juga melukai beberapa pelajar lainnya.

Enggak hanya itu, sejumlah siswa di Tegal pun ditangkap polisi karena membuat keributan dan menganggu warga saat merayakan kelulusan dengan konvoi.

Kejadian ini terjadi di Madiun, saat segerombol siswa SMA dan SMK beramai-ramai memenuhi jalan raya karena konvoi kelulusan.

Suara knalpot yang bising, kemacetan yang ditimbulkan, dan bunyi klakson yang nyaring bisa mengganggu warga setempat.

Sekelompok ibu-ibu merasa terganggu dengan aksi para siswa SMA/SMK tersebut, karena konvoi tersebut juga diwarnai dengan teriakan siswa yang bikin enggak nyaman. Akhirnya ibu-ibu tersebut menyiram para siswa yang sedang konvoi dengan air bekas cucian piring.

Nah, senang karena lulus SMA boleh, wajar kalau kita pengin melakukan sebuah perayaan, tapi sebaiknya jangan menganggu ketentraman orang lain, ya.

(Terancam LDR Sama Pacar Ketika Lulus dari SMA Nanti. Lebih Baik Lanjut Atau Enggak, Ya?)