Perasaan insecure adalah perasaan tidak aman takut kalau pacarnya membohongi, meninggalkan, dan hal-hal lain yang bisa menyakiti hatinya. Kadang perhatian yang lebih dari kita ke pacar membuat dia menjadi insecure dan bahkan bisa cenderung posesif.
Inilah cara menghadapi pacar yang insecure dan bagaimana membantunya.
Tanya Alasan Dia Jadi Insecure
Kita bisa menanyakan kepada pacar seperti apa pengalaman dan alasan putusnya dengan pacarnya yang terdahulu. Dengan menanyakan pengalaman dia semasa pacaran dulu bisa jadi memberikan kita jawaban kenpa dia menjadi pacar yang insecure. Kemungkinan mantan sebelumnya pernah selingkuh di belakangnya atau dia disakiti oleh mantannya.
Yakinkan Pacar
Kita juga harus bisa meyakinkan pacar bahwa kita tulus menyayanginya dan sebisa mungkin enggak membuat hubungan pacaran ini menjadi bad relationship. Kita harus bisa mendapatkan kepercayaan dari pacar, sehingga dia enggak akan merasa gelisah atau takut kalau kita menyakitinya.
Kenalkan Pada Teman-teman Kita
Perlu juga bagi kita untuk mengenalkan dunia kita kepada pacar yang inscure agar dia bisa merasa diterima di kehidupan kita. Kita bisa mengenalkannya dengan teman-teman kita dan membuat dia merasa nyaman.
Jangan Backstreet!
Kalau memang pacar kita insecure, maka sebaiknya kita enggak melakukan hubungan pacaran yang backstreet. Kalau kita menyembunyikan hubungan pacaran kita, maka dia akna semakin gelisah dan curiga kepada kita. sebaiknya kita memang open public mengenai siapa pacar kita dan enggak ragu untuk share moment bersama pacar di social media.
Kasih Kepercayaan Diri untuk Dia
Kita sebaiknya berusaha untuk membantu pacar dalam mendapatkan atau meningkatkan rasa percaya dirinya. Penting bagi orang yang insecure untuk mendapatkan rasa percaya diri agar dia enggak minder dan enggak merasa gelisah lagi. Hal-hal yang bisa kita lakukan seperti mengatakan bahwa dia terlihat sangat menarik hari ini, atau memuji kemampuan dan bakat dia, atau mengatakan bahwa kita menyukainya apa adanya.
Bantu Dia Agar Enggak Bergantung Sama Kita
Memang kita perlu mendampinginya, namun kita juga perlu membantunya untuk bisa mandiri. Kita bisa menyarankan kegiatan-kegiatan yang bisa dia ikuti agar waktu luangnya bisa dihabiskan dengan kegiatan yang positif, dan enggak selalu mengkhawatirkan kita. Kita yakinkan bahwa kita baik-baik saja jika memang nantinya dia sibuk, bisa kita tunjukan bahwa kita pun memiliki kegiatan postitif jadi dia enggak perlu khawatir.