Akhir bulan Agustus lalu, tepatnya di tanggal 25 dan 25 Agustus 2017, Indonesia Dance Company (IDCo) hadir dengan pertunjukan tari DANCEVENTURE yang menghadirkan 8 karya tari terbaru.
Digelar di Gedung Kesenian Jakarta, kita dijamu dengan pertunjukan yang upbeat dan penuh jenaka, hingga lembut dan mengingatkan kita pada kisah cinta pertama.
DANCEVENTURE adalah pertunjukan tari yang berbeda dari pertunjukan tari kebanyaka.
Jika umumnya pertunjukan tari alet dan kontemporer menampilkan penari yang mewakili sekolah tari tertentu, maka DANCEVENTURE menampilkan semua penari dengan latar belakang berbeda.
Seluruh penari ini dipilih selama mereka bisa menari, memiliki ketrampilan tari, pemahaman gerakan, cerita dan music, serta pengalaman tinggi.
Pemilihan para penari ini pun tidak asal-asalan. Claresta Alim, direktur artistik dan pendiri Indonesia Dance Company mengatakan bahwa mereka telah melewati proses audidi yang dimulai sejak awal tahun dan latihan berdisiplin tinggi.
“Selain proses scouting kita pun mengadakan open-audition yang diikuti 30an penari dan akhirnya terpilih 4 penari dari Jakarta, Medan dan Surabaya ” ujar Claresta yang juga pernah menari sebagai penari profesional di Beijing Dance Academy, American Ballet Theater, Washington Ballet dan meraih gelar akademis untuk pendidikan tari di Royal Academy of Dance, London.
DANCEVENTURE yang diikuti oleh 23 penari berbakat Indonesia ini menampilan 8 karya terbaru:
- Simfoni Hujan yang cantik dan melankolis (koreografer: Siti Soraya)
- Bermain yang upbeat dan jenaka (koreografer: Siti Soraya)
- Koloni yang tegas dan bersemangat tinggi (koreografer Siko Setyanto)
- Kunang-Kunang yang lembut dan penuh harapan (koreografer: Siti Soraya)
- Doa yang sakral dan penuh kontemplasi diri (koreografer Fifi Sijangga)
- Harapan melambangkan semangat dan pemikiran 5 koreografer yang berbeda yaitu Ari Prajanegara, Dheidra Fadhillah, Johan Sun, Michael Halim dan Siti Soraya.
- Gembira yang menebarkan energi positif dan amat berwarna (koreografer Claresta Alim)
- Dua Sejoli yang mengingatkan kembali ke cinta pertama dan terinspirasi dari film Galih dan Ratna (koreografer Michael Halim)
Siti Soraya, sebagai koreografer mengatakan bahwa karyanya banyak terinspirasi alam dan kehidupan manusia, seperti Simfoni Hujan yang terinspirasi dari kehidupa manusia yang penuh tantangan.