Senin (25/9) jagat dunia maya dikagetkan oleh unggahan foto yang memperlihatkan sekelompok remaja menggunakan kaus hitam dengan desain yang senonoh. Pada baju tersebut tertulis kata “ikeh” dan gambar ilustrasi pasangan yang sedang melakukan aktivitas seks. Lalu, apa sih arti dari “ikeh” itu sendiri? Kenapa dikatakan vulgar dan gimana bisa sekumpulan remaja ini justru menjadikannya desain kaus mereka? Berikut 4 faktanya.
Dilansir dari Tribunnews.com, sekelompok remaja yang mengenakan kaus bertuliskan “ikeh” tersebut saat itu tengah berkumpul di trotoar Jl. Ahmad Yani, dekat dengan Masjid Raya Mujahiddin pada Minggu (24/9). Lokasi tersebut emang dikenal sebagai kawasan Car Free Day yang selalu ramai tiap akhir pekan.
Dilansir dari Tribun Pontianak, salah satu orang tua dari remaja tersebut menyampaikan permintaan maaf atas perbuatan anaknya.
“Saya sebagai orang tua, minta maaf sebesar-besarnya. Mungkin ada kesalahan saya juga sebagai orang tua. Walaupun selama ini sudah cukup, ternyata masih kurang. Jadi, mohon maaf. Saya jamin anak saya tidak melakukan hal seperti itu. Karena ketidakmengertian mereka seperti ini,” terang Gusti Muhammad, salah satu orang tua anak.
Gusti melanjutkan juga bahwa anaknya sempat menangis dan meminta maaf.
Dilansir dari Tribunnews.com, salah seorang remaja mengaku enggak tahu makna di balik tulisah “ikeh” dan gambar pada kaus tersebut.
“Kami dapat baju itu, kami buat sablon. Awalnya kami enggak tahu arti “ikeh itu” dan kami dapat gambar dari orang sablon. Memang sih kami yang minta karena pengin beda dari yang lain.”
Melansir dari solopos.com, istilah “ikeh” ini sering muncul dalam dialog film dewasa Jepang atau JAV (Japan Adult Video). “Ikeh” sebenarnya berasal dari kata “ikei” yang berarti “terus”, "ayo", atau "maju". Tapi, karena pelafalannya yang kurang jelas, jadi orang lebih banyak mengenal kata “ikeh”. Kata Kata “terus” jika berdiri sendiri tentu enggak bermakna sensual. Tapi, karena pada kasus desain kaus yang digabungkan dengan gambar ilustrasi pose hubungan seksual, maka pemahamannya jadi berbeda.
Nah, kasus ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan kata-kata asing yang enggak kita pahami. Sebelum menggunakan kata tertentu, akan lebih baik dan bijak kalau kita mencari tahu terlebih dahulu arti atau makna di baliknya. Setuju?