Kebijakan bagi negara untuk pemerintahan dan rakyatnya berbeda-beda pada masing-masing negara. Kebudayaan dan nilai lokal sangat berpengaruh dengan hak dan kewajiban untuk rakyat di suatu negara.
Seharusnya, masalah gender enggak lagi menjadi halangan untuk kita dalam berekspresi dan menyuarakan hak. Namun di beberapa negara ternyata masih memberikan batasan-batasan bagi wanita sehingga akan sangat sulit bagi perempuan untuk hidup di sana.
Dilansir dari akun Youtube TheTalko, inilah 9 negara yang memperlakukan perempuan secara tidak adil. Miris banget!
Afghanistan


Dalam laman wunrn.com, dijelaskan bahwa Afghanistan adalah satu-satunya negara di dunia di mana rata-rata tingkat bunuh diri perempuan lebih tinggi daripada pria, dan di provinsi Herat hampit 100 wanita melakukan bunuh diri dengan membakar dirinya dalam kurun waktu satu tahun.
Selain itu juga lebih dari setengah perempuan yang sudah menikah terpaksa untuk menikah saatbelum mencapai umur 16 tahun.
Dilansir dari laman aljazeera.com, penelitian yang dilakukan oleh Global Rights memberikan fakta bahwa 9 dari 10 wanita menghadapi kekerasan fisik, seksual, dan psikologi. Mayoritas kasus ini dilakukan oleh orang yang dekat dan mereka percayai, yaitu keluarga mereka sendiri.
Saudi Arabia
Karena itu, perempuan di Saudi Arabia harus selalu mendapatkan izin dari wali laki-laki mereka, seperti suami, ayah, saudara laki-laki dan anak mereka untuk bisa melakukan perjalanan, menikah atau bahkan saat keluar dari penjara.
Sebelumnya, di Saudi Arabia tidak memperbolehkan perempuan untuk menyetir mobil. Namun peraturan baru mulai September 2017 ini Saudi Arabia sudha memperbolehkan perempuan untuk menyetir mobilnya sendiri tanpa harus meminta izin dari wali mereka.
Sudan
Dari laman hrw.org, pemerintah (tentara Sudan) justru dengan brutal membunuh masyarakat, memperkosa perempuan dan gadis remaja, serta menghancurkan ratusan desa.
Guatemala
Selain itu pernikahan perempuan di bawah umur sebelumnya enggak memiliki hukum yang jelas di Guatemala tapi dilansir dari laman unwoman.org, sudah disetujui reformasi hukum yang melarang pernikahan untuk siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun.
Yaman
Pendidikan bagi perempuan di Yaman juga tidak adil, di mana jika kita adalah perempuan yang lahir di Yaman maka kita akan sulit mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Karena di Yaman, hak pendidikan bagi perempuan dan pria tidak sama, perempuan juga akan terpaksa menikah sebelum berumur 18 tahun.
Dampak dari tidak mendapatkan pendidikan layak menyebabkan 35% perempuan Yaman buat huruf. Dalam hal pekerjaan pun ada kesenjangan upah antara perempuan dan pria, yaitu perempua hanya bisa mendapatkan 30% saja dari total penghasilannya.
(Baca juga :Selain Kartini, Ini 4 Tokoh Lain Emansipasi Perempuan di Indonesia)
Turki
Dilansir dari laman foreignaffairs.com, ratusan pperempuan Turki dibunuh dan diserang dalam beberapa tahun terakhir. Paling tidak data pada tahun 2015 menunjukkan ada 414 perempuan terbunuh di Turki, angka ini pun bertambah tiap tahunnya dari tahun 2013 sebanyak 237.
Somalia
Pada bulan Juni, kasus serupa mencapai 909 laporan! Kebanyakan dari korban mengalami kasus pemerkosaan saat mereka sedang berusaha untuk mencari makanan. Miris banget, girls.
(Baca juga :5 Penjelasan Soal Pelecehan Seksual dan Perkosaan yang Wajib Kita Tahu)
Nepal
Para perempuan yang enggak menikah akan dijual untuk perdagangan sekssebelum mereka mencapai usia remaja.
Pakistan
Walaupun sekarang ada hukuman penjara bagi pelaku pembunuhan, namun hal ini enggak menghentikan kekerasan terhadap perempuan.
Perempuan yang sudah menikah banyak yang dibunuh agar suami mereka bisa menikah lagi dengan perempuan lain.
Lalu jika seorang perempuan ingin menikahi pria dan enggak mendapat restu serta izin dari keluarga perempuan, maka nyawa perempuan tersebut berada dalam bahaya. Selain itu juga hanya 25% dari perempuan Pakistan yang memiliki pekerjaan dan hanya 42% perempuan yang bisa membaca.
(Baca juga :7 Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Berprestasi dan Mengguncang Dunia, Inspiratif Banget!)